Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pikiran,Sang pengamat materi

9 Oktober 2025   12:37 Diperbarui: 9 Oktober 2025   12:37 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Suata.com

Materi selalu memerlukan sesuatu di luar dirinya untuk mengenali identitasnya. Bunyi, misalnya, muncul dari getaran benda yang dipukul-ia tidak otonom. Tetapi pikiran berbeda: ia otonom dari tubuh, karena keberadaannya tidak bergantung pada mekanisme material tubuh.

Oleh sebab itu, apakah seseorang menjadi teistik atau ateistik, moderat atau radikal, tidaklah ditentukan oleh mekanisme biologis otaknya. Pilihan-pilihan moral, pandangan hidup, dan keyakinan manusia tidak muncul dari proses elektrokimia di neuron, melainkan dari ruang kesadaran yang melampaui materi.

Maka, otak tidak bertanggung jawab atas perbuatan manusia, sebagaimana mata tidak bertanggung jawab atas apa yang dilihatnya. Bila seseorang berbuat kriminal, penyebabnya bukan pada otaknya, melainkan pada pikirannya-pada entitas non-material yang mengarahkan dan memberi makna bagi tindakan.

....

Artikel ke 2 :

YANG BERPIKIR: OTAK ATAU AKAL PIKIRAN?

Dalam menjelaskan manusia-termasuk aspek ruhaniah, berpikir, dan psikologis- kaum materialis cenderung menjadikan unsur fisik sebagai dasar penjelasan.
Bagi mereka, aktivitas berpikir adalah hasil kerja otak. Otak, dengan segala keajaiban miliaran saraf dan kompleksitas jaringannya, dianggap sebagai mesin berpikir itu sendiri.

Maka, dalam pandangan materialis, berpikir tidak lain adalah proses elektrokimia dalam otak. Pikiran dianggap  "produk sampingan" dari aktivitas neuron.
Pendekatan ini membuat "pikiran" kehilangan statusnya sebagai realitas ruhaniah; ia direduksi menjadi sekadar fenomena biologis.

Padahal, otak dan pikiran berbeda secara substansial.
Otak adalah materi: dapat disentuh, dipindai, dan dipelajari lewat alat teknologi, Sedangkan pikiran, akal budi, intuisi, atau hati nurani adalah hal-hal nonmateri-abstrak, ruhaniah, dan hanya dapat disadari keberadaannya lewat refleksi diri.
.......

OTAK SEBAGAI SARANA-BUKAN SUBYEK YANG BERPIKIR

Pertanyaan sederhana :
Yang cerdas itu otak, atau pikiran,Yang bodoh itu otak atau pikiran ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun