Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mengapa ada Alam sadar dan Bawah sadar

24 Agustus 2025   13:48 Diperbarui: 24 Agustus 2025   20:11 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images ; Dennysuryadi.com

ALAM SADAR DAN BAWAH SADAR

Mengapa dalam psikologi ada istilah "Alam Sadar" dan "Bawah Sadar" ?

Dua istilah itu menunjukkan batas pengetahuan manusia tentang apa yang dapat kita sadari atau diakses secara sadar secara langsung dan apa yang ada dibalik itu

Sejak manusia mulai bertanya tentang dirinya sendiri, kesadaran selalu menjadi bagian dari misteri ilmu pengetahuan. Kita tahu bahwa kita sadar-kita bisa merasakan, berpikir, mendalami sesuatu sampai memutuskan atau membuat beragam konsep. Namun, apakah kita benar-benar dapat mengetahui seluruh isi pikiran yang ada dalam jiwa kita ?

Mengapa tiba tiba bisa muncul intuisi atau ingatan tertentu padahal kita tidak benar benar mendesain atau menghendakinya ?

Pertanyaan diatas membawa kita pada bahasan perihal adanya dua wilayah yang sering dibicarakan dalam ilmu psikologi : alam sadar dan alam bawah sadar.

1. Alam sadar: Ibarat "Permukaan laut" dari alam pikiran

Alam sadar adalah bagian dari pikiran yang berhubungan langsung dengan dunia luar melalui tubuh dan pancaindra. Ia bekerja dengan dukungan infrastruktur biologis: sistem saraf dan miliaran sel otak. Namun, kapasitasnya terbatas. Ia ibarat permukaan laut-tenang atau penuh ombak-terlihat, namun hanya menyingkap sedikit dari kedalaman yang tersembunyi di bawahnya.Apa yang nampak di permukaan seperti raut wajah atau gestur tubuh kadang tidaklah memperlihatkan isi pikiran yang sesungguhnya.Bahkan apabila isi otak manusia di scan itu tidak membantu memetakan isi pikiran bawah sadarnya

2. Alam bawah sadar: Kedalaman yang penuh mysteri

Mengapa ada istilah "bawah sadar" ?

Karena tidak semua yang pernah kita alami dalam pengalaman hidup yang sangat panjang bisa dimasukkan ke dalam ruang sempit bernama kesadaran yang sifatnya aktual-hadir saat ini. Ingatan masa lalu, trauma, mimpi, intuisi-semua itu tersimpan dalam wilayah yang tak bisa kita jamah-ia dapat muncul secara tiba tiba tanpa kita desain-dalam bentuk yang tidak bisa kita perkirakan.Akan mimpi apa malam nanti,intuisi apa yang akan kita peroleh esok hari ? Bukan suatu yang dapat kita ketahui dari membaca peta alam pikiran

Maka istilah "bawah sadar" juga sekaligus mengakui keterbatasan ilmu pengetahuan manusia : Baik ilmu psikologi maupun neurosains belum mampu memetakan seluruh isi wilayah ini. Kita dapat mempelajari neuron, memahami mekanisme sinapsis, tetapi itu tidak serta-merta membuat kita mengetahui apa yang sesungguhnya tersimpan dalam diri seseorang.

Ini menunjukkan bahwa otak dengan pikiran itu 2 substansi berbeda,Sehingga mengetahui banyak tentang infrastruktur otak seperti system saraf tidak otomatis bisa mengetahui Apa isi didalamnya. Neurosains boleh klaim ilmu tentang system saraf tapi bukan ilmu tentang pikiran manusia yang lebih rumit ketimbang sarafnya

3. Manusia bukan mesin biologis

Bandingkan dengan kecerdasan buatan (AI). Semua data dalam AI bisa diakses dan diatur oleh programmer. Tidak ada "bawah sadar" dalam komputer; hanya ada basis data yang rapi- terorganisir. Memahami seluruh perangkat keras komputer (hardware) berarti kita bisa membaca seluruh perangkat lunaknya hanya dengan cara membukanya.

Namun manusia berbeda. Mengetahui struktur otak secara fisik sampai detail pun tidak akan membuat kita otomatis tahu isi pikirannya.Dan tidak ada cara membuka isi pikiran misal via membuka bagian dari system saraf seperti kita menyalakan komputer untuk mengetahui data didalamnya

Sistem saraf hanyalah saluran,bukan gudang sepenuhnya dari jiwa-pikiran kita-ia adalah pengantar pikiran ke dunia sadar dan bukan produsen pikiran itu sendiri.Pikiran di produk oleh apa yang substansinya diluar material saraf maka
apa yang muncul ke permukaan sadar sering kali dipicu oleh hal-hal di luar kendali mekanis: niat, hasrat, situasi, bahkan dorongan misterius yang kita sendiri tidak mengerti.

Kita bisa tiba-tiba mengingat sesuatu yang lama terlupakan. Kita bisa bermimpi aneh tanpa kita rencanakan. Kita bisa mendapat intuisi tanpa tahu asal-usulnya. Semua ini menunjukkan bahwa pikiran manusia seperti tidak tunduk sepenuhnya pada logika mesin saraf yang bisa dibaca secara sistematik

4. Kesadaran di ambang kematian

Menariknya, saat tubuh tak lagi berfungsi-system saraf dlm keadaan off-misal dalam tidur, koma, atau bahkan mungkin diambang kematian-kesadaran biologis terputus,namun memori dan jiwa tetap terasa ada dan kita dapat merasakan saat tidur atau pengalaman mistis.Dalam penjelasan agama disebutkan bahwa kesadaran tidak mati bersama tubuh; ia hanya kehilangan sarana biologisnya.

Dalam hadis, misalnya, disebutkan bahwa jiwa tetap membawa ingatan dan kesadaran pasca mati. Ini memberi gambaran bahwa alam bawah sadar mungkin lebih dari sekadar produk otak-ia bisa jadi bagian dari dimensi non-material (ruhaniah) manusia.Maka ketika tubuh mati pikiran tidak hancur bersama tubuh tapi melekat kedalam roh.Ini mekanisme yang tentunya hanya bisa dilakukan oleh sang pencipta.Ada cara-mekanisme Ilahiah bagaimana membawa entitas yang pernah hidup di dunia ke alam lain yang sama sekali berbeda

Penutup: Misteri yang menegaskan "Apa" itu Manusia

Alam bawah sadar adalah bukti bahwa manusia tidak bisa direduksi seutuhnya menjadi sekadar mesin biologis.Kalau manusia sepenuhnya hanya mesin biologis dengan system saraf sebagai operatornya maka semua tentang pikiran manusia mungkin bisa diketahui melalui otaknya sebagai pusat system saraf

Alam bawah sadar menyimpan lebih banyak daripada yang dapat kita akses, mengingatkan kita bahwa kita adalah makhluk yang lebih dalam daripada sekadar kumpulan neuron. Dan mungkin, di situlah letak keunikan kita: kita hidup sebagian di permukaan kesadaran, tetapi sebagian lainnya berada dalam kedalaman misteri yang bahkan kita sendiri tak sepenuhnya pahami.

...........

MENGAPA ADA ALAM SADAR-BAWAH SADAR (Part 2)

Sejak kita lahir ke dunia dan mengalami milyaran peristiwa maka sebagiannya tersimpan dalam memori "bawah sadar".Mengapa saya sebut memori bawah sadar ? Ada alasan logisnya

Nah lalu,bisakah memori pengalaman masa silam dari tahun ke tahun itu disusun dalam bentuk urutan pengetahuan terstruktur-sistematis dengan bantuan penjelasan yang misal mengacu pada fungsi sistem saraf  ?

Tidak bisa.Apa yang hadir kedalam dunia sadar kita adalah ingatan yang sifatnya acak- terkotak kotak-parsial-tercerai berai,bukan urutan peristiwa terstruktur seperti organisasi data yang membentuk system software.

Karena seluruh peristiwa yang kita alami itu eksist berdasar mekanisme sebab akibat-sebab akibat,Tapi struktur sebab akibat itu mustahil bisa kita hadirkan secara terstruktur sebagai ingatan sadar.Apa yang hadir sebagai ingatan sadar lebih merupakan ingatan intuitif-bentuk ingatan yang tidak sengaja kita ingat ingat agar hadir

Dalam pengalaman keseharian dalam moment tertentu bisa tiba tiba muncul memori masa silam yang kita sendiri tidak sengaja menghadirkannya atau sebelumnya kita sudah tidak mengingatnya. Itu tanda adanya memori diluar sadar yang mengendap dalam jiwa

Istilah "bawah sadar" hanya untuk menunjukkan bahwa alam pikiran bukanlah organisasi data mati yang keseluruhannya bisa kita peta kan seperti dalam mesin AI.Terlalu banyak pikiran,Apakah yang berupa intuisi atau memori ingatan yang diluar kekuasaan sadar kita untuk mengelolanya seperti orang mengelola data komputer.Terlalu banyak pikiran-memori-intuisi yang tidak diketahui tapi tiba tiba muncul diluar skema atau rencana

.........

Materialist menolak istilah "bawah sadar" karena lebih ingin mendeskripsikan jiwa-alam pikiran dengan kònstruksi penjelasan berkarakter material-(terukur seperti terukurnya gerak materi dalam ilmu fisika) yang misal mengacu pada 1. mekanisme system saraf atau 2. penjelasan biologis yang sifatnya hormonal, atau 3.penjelasan yang mengacu pada ruang lingkup pengalaman.Tapi penjelasan memakai kategori bawah sadar menunjukkan bahwa penjelasan tentang pikiran tidak bisa direduksi pada penjelasan terukur berdasar 3 model penjelasan seperti yang saya sebut tadi

Pikiran bukanlah skema yang bisa dibaca secara terukur dengan model penjelasan neurosains (berdasar system saraf),model penjelasan biologis (mengacu pada unsur kimiawi tubuh) atau model pengalaman

Mengapa penjelasan pikiran tidak bisa di akomodasi oleh semua konsep ilmu berkarakter material,Termasuk yang memakai permodelan kuantum atau AI ?

Karena dalam jiwa manusia ada banyak "pemain" yang ikut memainkan pikiran yang bukan unsur materi (atom)-bukan unsur saraf-bukan unsur kimiawi-hormon dan bukan berasal dari lingkungan

Dalam jiwa ada ; nurani-kalbu,akal dan nafsu,(Seperti penjelasan agama). Ketiganya bukan unsur partikel elementer, bukan unsur hormonal dan bukan produk lingkungan tapi bawaan alami tiap manusia yang lahir

Maka bila mau faham karakter alam pikiran manusia pelajari karakter 3 unsur jiwa bawaan alami tsb.Dari alam pikiran lahir karakter pikiran yang mencerminkan unsur nurani,karakter pikiran yang mencerminkan akal budi dan karakter pikiran yang mencerminkan adanya nafsu

Penjelasan yang memakai kategori  nurani-akal-nafsu pun tidak diterima materialist dan dianggap "kuno"-Tapi sampai saat ini justru itu penjelasan yang paling relevan dan sesuai kenyataan serta dipakai sebagai penjelasan umum

Contoh; Dalam peristiwa kriminal perilaku jahat di deskripsikan sebagai perilaku mengikuti nafsu,Perilaku baik-penuh empati di nisbatkan pada hati nurani,Dan penjelasan tentang cara berpikir terstruktur di acukan pada keberadaan akal

Tak ada penjelasan publik misal kejahatan akibat hormon A atau perilaku yg dipicu bagian saraf tertentu,Àtau cara berpikir terstruktur karena manusia punya saraf atau punya hormon tertentu.Semua infrastruktur materi seperti saraf dan hormon akan lebih dilihat sebagai sarana-bukan produsen pikiran-Sarana pikiran eksist kedalam dunia sadar biologis.Analoginya seperti hardware sarana software dan jalan raya sarana mobil berlalu lalang.Hardware bukan pengendali software dan jalan tidak mengendalikan kendaraan kendaraan

Nurani,akal,nafsu pun bukan produk lingkungan.Posisi lingkungan hanya aspek yang ikut memicu munculnya karakter karakrer unsur jiwa.orang menyikapi lingkungannya dengan cara yg berbeda beda.Ada yang nunut mengikuti lingkungan tapi ada yang berontak pada lingkungannya karena misal bertentangan dengan suara hati nuraninya

.........

Kembali pada penjelasan bawah sadar;

Apakah kendali pikiran oleh 3 unsur jiwa tsb selalu ada dalam kendali sadar secara sepenuhnya ?
Tidak selalu,Kadang kita mengambil tindakan penuh empati spontan secara intuitif l,Sebagaimana juga ingatan ingatan yang hadir ke dunia sadar lebih sering dihadirkan oleh intuisi ketimbang pikiran sadar yang didesain

Kalau mengacu pada penjelasan agama maka yang "bermain" dalam jiwa bukan hanya 3 unsur jiwa seperti saya sebut tapi juga Tuhan yang bisa memberi petunjuk misal via mimpi dan intuisi,maupun setan yang diberi kekuasaan merasuk kedalam jiwa memberi manusia bisikan serta gambar gambar khayali,Tapi penjelasan ini hanya untuk yang sudah beriman tentunya

Materialist lebih ingin melihat jiwa-alam pikiran sebagai "gerak material" yang dapat dijelaskan secara mekanisme materi.Tapi tak ada penjelasan berdasar mekanisme material yang dapat menjelaskan misal fenomena yg disebut "bawah sadar"-Terlalu spekulatif bila memakai penjelasan material

Mengapa ingatan itu saya sebut mengendap dalam jiwa bukan dalam saraf otak ? Karena ketika saraf otak kita zoom maka kita tak menemukan apa yang disebut "memori" tersebut dalam bentuk materi yg dapat diamati

Kalau ingatan berupa materi maka geraknya akan paralel dengan gerak biologis tubuh dan mungkin dapat direkayasa secara teknologi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun