Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Yang salah itu obyeknya atau alat nya ?

16 Mei 2025   07:17 Diperbarui: 17 Mei 2025   11:52 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa visi misi nya ? Tujuannya adalah menghadirkan ilmu pengetahuan serta bentuk kebenaran yang dapat dipastikan secara inderawi.Jadi sains saat ini telah menjadikan infrastruktur inderawi secagai acuan dasar dan utama untuk menilai

Prinsip sains "barat" (maaf ini istilah umum-cuma untuk membedakan misal dengan budaya ilmiah timur atau muslim) itu telah dibatasi oleh batasan prinsipiil tertentu sehingga penggunaannya lebih tepat hanya untuk mengelola obyek obyek yang bersifat fisik-materi

Dengan dikonsepnya sains sedemikian rupa maka akibatnya menjadi tidak cocok atau tidak paralel lagi bila digunakan untuk membahas-mengelola sampai menilai obyek atau persoalan metafisik termasuk agama

Fisika dan metafisika telah dipolarisasi-dikotakkan-dipisah  oleh budaya ilmiah "barat"-Sehingga keduanya seolah tidak memiliki hubungan satu sama lain

Metode sains versi "barat" memang cocok sebagai sarana untuk fokus mengelola dunia fisik-materi- Dan telah memperoleh kemajuan luar biasa pesat-Tapi itu bukan tanpa efek yaitu tenggelamnya fokus ke metafisika-hal yang sifatnya metafisis. Sains fisika banyak melahirkan generasi "bermata satu" yang lebih fokus dan awas ke dunia fisik tapi buta ke dunia metafisik

Bandingkan dengan ketika ilmu pengetahuan ada dalam penguasaan golde age muslim maka tidak diberlakukan secara khusus prinsip empirisme-tidak ada pemilahan antara fisika dengan metafisika-Keduanya disatu padukan sebagai bahasan ilmu pengetahuan. Ini bisa terjadi karena agama  wahyu melihat serta mengajarkan melihat ke dunia fisik serta metafisik secara berimbang-proporsional.Dalam golden age muslim yang dipandang ILMIAH bukan hanya yang empiris tapi juga yang rasional-difahami akal

Nah saat ini ketika sains fisika atau konsep ilmu pengetahuan hasil pengembangan "barat" sudah sampai ke kita kita di dunia timur banyak dari kita malah menggunakannya untuk melihat-menganalisa-mengelola hingga menilai sampai memvonis persoalan persoalan metafisika-termasuk agama

Yang salah siapa ? Sebenarnya bukan metafisika nya-bukan agamanya-bukan pula sains fisika nya tapi orangnya-yang tidak menggunakan alat yang tepat untuk mengelola persoalan persoalan metafisika termasuk agama

Idealnya di dunia ini mesti ada penyeimbang terhadap dominasi cara pandang atau worldview produk peradaban ilmiah barat dan peran itu cocok dimainkan oleh orang timur yang terkenal memiliki kepekaan spiritual yang tinggi-Walau siapapun dan dimanapun yang memiliki kepekaan atas persoalan urgent ini bisa melakukannya

........

Artikel ke 2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun