Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Teori vs fakta

14 Maret 2025   20:42 Diperbarui: 14 Maret 2025   20:42 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TEORI VS FAKTA
FAKTA VS TEORI

Bila segala sesuatu dapat dilihat serta difahami full secara utuh-menyeluruh tanpa ada aspek yang tersembunyi lagi maka mungkinkah lahir konsep "teori" ?
Contoh ; metamorfosis dari ulat menjadi kupu kupu itu full dapat diamati secara utuh menyeluruh tanpa ada aspek tersembunyi maka tak ada yang namanya teori metamorfosis yang ada adalah "fakta empirik metamorfosis kupu kupu"

Apa ada teori bahwa lelaki dapat menghamili perempuan atau api dapat mendidihkan air atau makan dapat mengenyangkan perut ? Tak perlu membuat teori untuk hal yang dapat di lihat dan di alami secara seutuhnya

Teori juga biasa lahir sebelum ada praktek,berteori dulu sebelum di praktekkan,Nah ketika sesuatu sudah rutin di praktekkan-sudah merupakan mekanisme umum maka label teori nya lenyap

Lantas mengapa bisa muncul istilah "teori" dan manusia biasa berteori dulu sebelum praktek dan dalam sains ada konsep serta teori dengan label obyek tertentu ?

Manusia biasa ber tori itu untuk hal yang belum dapat dilihat atau dialami atau di praktekkan secara utuh (belum faktual). Maka dari sini lahir rumus ; Teori itu suatu yang kedudukannya berbeda dengan fakta,Untuk apa memberi label "teori" pada sesuatu kalau sesuatu itu sudah merupakan fakta ? Maka tak bisa sesuatu dilabeli teori pada saat sesuatu itu sudah merupakan fakta yang utuh menyeluruh

Teori Newton ada disamping hukum Newton karena keduanya bicara aspek tak terlihat atau abstrak dibalik gerak benda benda yang terlihat,Jadi walaupun Newton mengamati benda benda yang ada secara faktual tapi aspek abstrak nya tetap perlu dijelaskan.Jadi disini-dalam kasus newton bila istilah "teori" masih ada maka itu sebagai frame-bingkai untuk menjelaskan hal yang bersifat abstrak nya,Sama dengan di sisi lain fungsi dari hukum newton

Jadi bila ada yang menyatakan "teori itu paralel-identik-bersesuaian-relevan dengan fakta" itu agak bermasalah,Karena bila sudah fakta utuh menyeluruh tanpa ada aspek tersembunyi atau abstrak ya buat apa masih dilabeli "teori".KECUALI ada bagian dari fakta itu yang masih belum dapat dilihat atau diketahui secara utuh maka masih dapat memunculkan teori

Suatu teori akan lenyap bila sudah bertransformasi menjadi
1.fakta
2.praktek
3.hukum fisika

Jadi bermasalah bila sesuatu sudah fakta yang diakui umum,sudah di praktekkan dan sudah merupakan hukum fisika deterministik tapi masih dilabeli "teori". Sebaliknya bermasalah bila masih dilabeli teori tapi sudah diklaim sebagai fakta yang dapat diamati secara utuh menyeluruh secara empirik

Contoh ; ada peristiwa kriminal terjadi tapi belum diketahui latar belakang,pelaku maupun motif maka masih dapat memunculkan teori.Ketika semua sedah terungkap baik latar belakang,pelaku maupun motif maka seluruh teori nya otomatis lenyap

Mengapa obyek yang bicara alam semesta dalam sains banyak yang masih ber label "teori" disamping yang sudah faktual, (termasuk geosentris, heliosentris) ? Itu karena manusia belum dapat melihat alam semesta secara langsung secara utuh menyeluruh secara empirik (diantaranya karena manusia belum bisa keluar dari area galaxi bima sakti)

Kalau suatu saat manusia bisa keluar dari area galaxi bima sakti maka mereka akan bisa melihat bagaimana mekanisme pergerakan seluruh benda alam di galaxi bima sakti secara langsung melalui penglihatan mata sehingga teori teori yang bicara benda di galaxi bima sakti tak perlu ada lagi

Saat ini heliosentris saja masih dilabeli "teori" ya karena pengamatannya bukan berdasar penglihatan langsung mata kepala tapi masih menggunakan penjelasan teoritis.Kalau alam semesta sudah bisa dilihat secara langsung secara empirik full secara utuh-menyeluruh maka teori teori yg bicara alam tidak akan adalagi

Contoh ketika manusia sudah bisa ke ruang angkasa dan bisa melihat bahwa bumi bulat maka teori bumi bulat tak perlu ada lagi.Kalau sudah ketemu video rekaman penciptaan alam semesta maka seluruh teori asal usul alam seperti bigbang dlsb akan lenyap.Kalau sudah ketemu video rekaman lengkap penciptaan makhluk dari awal mula maka teori evolusi asal usul makhluk  akan lenyap

Lalu mengapa sampai saat ini masih ada teori evolusi asal usul makhluk dan manusia masih teruuus selalu memperdebatkannya ?
ITU KARENA ASAL USUL MAKHLUK BELUM FAKTUAL !!

Jadi yang menyebut teori evolusi (asal usul makhluk) itu sudah fakta yang dapat diamati secara utuh-menyeluruh itu secara logika sesat karena bila sudah fakta utuh menyeluruh maka label teori nya sudah harus lenyap dan orang diseluruh dunia tidak akan dan tidak perlu memperdebatkannya lagi kalau ternyata sudah fakta utuh yang semua orang dapat melihat dan mengamatinya

..........

Artikel ke 2

SAINS BERURUSAN DENGAN FAKTA DAN DAN DENGAN YANG TERSEMBUNYI

Apakah sains hanya berurusan dengan fakta,Apakah yang ada dalam sains hanya hal hal yang faktual ? Tentu saja tidak
Adanya istilah asumsi,prediksi,hipotesa, dugaan sementara,"diluar ranah sains", Semua itu menunjukkan sains juga berhadapan dengan hal hal yang masih TERSEMBUNYI

Sains memang mengamati fakta fakta, Fakta apapun sepanjang dapat diamati itu akan di dokumentasi dalam khazanah sains,Tapi dibalik itu apa yang dicari sains dengan mengamati fakta fakta tersebut ? Karena tentu tidak berhenti sebatas sekedar mendokumentasi fakta

Fakta fakta yang ditemukan sains biasanya juga merupakan bahan olahan untuk mengungkap sesuatu yang belum faktual alias masih tersembunyi atau yang sains belum mengetahuinya

Contoh ; Sains mengamati fakta adanya fosil fosil,Nah fakta fosil itu lalu di olah oleh sains dijadikan bahan untuk membuat penjelasan teoritis tentang asal usul makhluk yang mana peristiwa aslinya  TERSEMBUNYI-Tidak diketahui sains

Kalau-misal-andai ada reporter yang mem video asal usul munculnya makhluk hidup mulai dari sel tunggal hingga menjadi manusia,Atau dari hominid hingga ber fisik manusia dan video itu di putar ulang di era modern maka manusia tak perlu lagi bikin teori asal usul makhluk karena sudah ada bukti video nya

Demikian pula andai-bila-misalkan-ada reporter yang memvideo penciptaan alam semesta mulai dari awal dan video rekamannya di putar ulang di zaman modern maka orang tak perlu lagi bikin teori asal usul alam semesta seperti bigbang,steady state dll

LOGIKA

Nah kalau logika kita pake akan muncul pertanyaan ;
Kenapa manusia membuat konsep teori asal usul makhluk atau konsep teori asal usul alam ? logika nya karena tak ada rekaman video nya alias peristiwa aslinya-kejadian sesungguhnya tersembunyi alias tidak diketahui.

Maka itulah dalam sains manusia berupaya membuat atau menyusun dugaan dengan cara ilmiah-terstruktur-bukan dengan cara spekulasi atas peristiwa masa silam yang empirisnya tak diketahui itu (Terlepas dari soal benar-salahnya).Lalu disusunlah penjelasan teoritis atas peristiwa tak diketahui itu melalui fakta yg ditemukan yang dianggap berhubungan.

Misal menghubungkan fakta fosil dengan asal usul makhluk di masa silam, Menghubungkan temuan semesta mengembang dengan asal usul alam semesta di masa silam yang tak diketahui

Jadi keliru kalau sains dianggap cuma berurusan dengan fakta atau memikirkan hanya fakta yang teramati tapi sains juga berurusan atau memikirkan YANG TERSEMBUNYI.Sains memikirkan bagaimana caranya supaya yang tersembunyi itu dapat difahami secara saintifik melalui fakta fakta yang ditemukan

Jadi keliru kalau misal ada yang mengatakan fosil adalah fakta asal usul makhluk ..
BUKAN itu adalah sarana yang digunakan sains untuk menyusun penjelasan teoritis tentang asal usul makhluk di masa silam yang mana bagaimana fakta sesungguhnya tidak ada yang tahu alias tersembunyi

Demikian pula semesta mengembang atau CMBR bukan fakta empirik kejadian penciptaan sesungguhnya tapi fakta yang dibuat untuk menyusun dugaan tentang awal mula alam semesta
.......

Artikel ke 3

TEORI "MENTAH" DAN TEORI "JADI"

Bila kita mendengar istilah "teori" dalam sains kita harus faham ada 2 makna teori yang berbeda yang saya istilahkan "teori mentah dan teori yag sudah jadi" (istilah bikinan sendiri),Ini tidak lain supaya tidak tumpang tindih pengertiannya,Dan tidak memandang semua yang dilabeli teori seolah "sama rata"

1.Teori mentah-konsep teori ilmiah atau teori formal

Yang saya maksud teori mentah adalah konsep teori yang dibuat secara formal dalam sains,Atau biasa disebut sebagai "scientifik teori" atau "teori ilmiah"-konsep ilmiah yang di buat dengan menerapkan sejumlah langkah atau metode ilmiah tertentu yang bisa disebut sangat ketat. Langkah langkah ilmiah tersebut dibuat ketat supaya dapat menghasilkan simpulan,rumusan atau minimal hipotesa-prediksi yang se baik mungkin dalam artian se ilmiah atau se terukur mungkin

Konsep teori ilmiah dibuat manusia dalam sains itu untuk kepentingan menyelidiki berbagai obyek yang dijadikan bahasan oleh sains atau yang mau diselidiki oleh sains yang biasanya sulit juga untuk kita batasi,Karena sifat manusia itu selalu ingin mengetahui apapun

Tambahan ; Konsep teori sains ini hanya dapat diterapkan untuk obyek serta persoalan fisika-bukan obyek-persoalan metafisika.Jadi jangan mencoba membawanya ke ranah persoalan metafisika

2.Teori jadi-Teori ber label obyek

Yang saya maksud teori jadi adalah konsep teori ilmiah yang sudah di praktekkan pada obyek obyek tertentu dan sudah dinamai berdasar obyek bahasan atau obyek yang di observasi. Misal sudah bernama teori bigbang ketika manusia menggunakannya untuk membahas asal usul alam,sudah bernama teori evolusi,teori atom,teori kuantum dlsb

Nah masalah yang kemudian muncul adalah ; Kita tahu standar pembuatan teori dalam sains formalnya itu memakai metode ilmiah yang sangat ketat tapi sains kan berhadapan dengan beragam obyek yang tidak sama,Istilahnya ada obyek sulit (diamati) bahkan ada yang tak bisa diamati peristiwa aslinya (seperti penciptaan semesta),Dan ada obyek mudah (diamati) seperti mengamati benda yg bisa dibawa ke lab.

Sehingga masalah yang selalu muncul terkait praktek teori ilmiah adalah selalu ini dan begini ;
Bisakah seluruh langkah atau metode ilmiah yang telah di buat dalam konsep teori itu semuanya dapat diterapkan secara komprehensif untuk semua obyek apapun yang dibahas atau diselidiki oleh sains ?

Contoh ; Ketika sains mau ikut bahas soal mistis seperti NDE atau soal kesurupan atau persoalan psikologi atau asal usul alam semesta maka ; Apakah langkah langkah ilmiah yang telah disusun se demikian ketat dalam konsep teori ilmiah formal itu full keseluruhannya dapat diterapkan ?

Kalau untuk obyek obyek mudah yang bisa diamati secara langsung wujud obyeknya apalagi bila bisa dibawa ke lab untuk di uji coba maka kita percaya langkah langkah ilmiah yang super ketat itu mungkin seluruhnya dapat diterapkan atau minimal sebagian besarnya

Teori Newton yang menyelidiki obyek benda benda di alam atau yang ada dalam kehidupan kita mungkin termasuk obyek "mudah" karena obyek utamanya tidak tersembunyi dan dapat diamati kapanpun.

Nah untuk obyek yang mana seluruh langkah teori formal dapat dipraktekkan se utuhnya maka biasanya contohnya mengerucut pada menghasilkan pemahaman akan adanya hukum fisika deterministik.Dan kita tahu pengamatan Newton atas benda benda melahirkan pemahaman adanya hukum hukum fisika

Tapi untuk obyek sulit seperti obyek yang peristiwa atau kejadian sesungguhnya sudah tak bisa disaksikan (seperti asal usul alam,asal usul makhluk) Atau yg sulit disaksikan secara utuh seperti multiverse, blackhole,maka boleh dipertanyakan pada para saintis apakah seluruh langkah ilmiah yang telah disusun dalam konsep teori formal dapat diterapkan secara komprehensif-seutuhnya ? Apakah dapat diperlakukan sama dengan obyek yang diamati di lab ?

Nah karena terhadap obyek sulit itu langkah langkah ilmiah formalnya tidak semua dapat diterapkan secara komprehensif maka ini yang membuat ketika sains bicara obyek sulit maka unsur hipotesa - dugaan nya biasanya lebih besar atau akan lebih dominan,Sehingga teori yang lahir dari karakter obyek sulit bisa merupakan teori yang dasarnya bersifat dugaan atau upaya menyusun dugaan

Jadi untuk siapapun kalau mendengar istilah "teori ilmiah" atau "teori sains" atau teori sains tertentu yg ber label tolong berpikirnya jangan kaku, Seolah apapun yang dilabeli "teori" itu pasti valid karena dianggap semua sudah melalui sejumlah langkah ilmiah yang sangat ketat ... Ya tidak bisa lah,...Yang mesti dilihat adalah OBYEK APA DULU YANG DIBAHASNYA, Obyek sulit apa obyek mudah ?

Maka itu saya pernah tulis bahwa karakter sampai derajat kebenaran semua teori yang ada dalam sains itu tidak akan sama ya karena itu hasil dari proses ilmiah yang berbeda beda,Ada yang langkah ilmiahnya dapat diterapkan se utuhnya dan ada yang tidak

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun