Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kenyataan adalah Ilusi?

30 Januari 2021   07:28 Diperbarui: 30 Januari 2021   07:33 3196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images: quotesforbros.com

Sedang ciri dari realitas itu sebaliknya ; memiliki struktur,memiliki konstruksi serta terikat oleh hukum hukum fisika,terikat oleh hukum sebab akibat serta terikat oleh hukum logika.contoh analogi adalah bentuk sebuah bangunan yang tetap-permanen karena terikat oleh konstruksi besi beton didalamnya

Sebagai contoh di dunia nyata yang bersifat fundamental dan mengkonstruks kehidupan seluruh umat manusia adalah hukum kehidupan pasti atau sunnatullah : tiap yang hidup pasti mati,tiap yang muda pasti akan menjadi tua bila dipanjangkan umurnya, yang lahir selalu berpasangan antara lelaki- perempuan dlsb.hal hal yang bersifat tetap,pasti dan permanen.

Demikian pula dengab sifat dasar benda benda seperti sifat tanah, air,api,udara yang intinya tetap permanen sehingga karena sifat benda benda yang permanen itu kita mengenal ilmu fisika dan kimia.artinya, ilmu fisika dan kimia tidak berdiri diatas ilusi bukan ?

Nah karena berdiri diatas sesuatu yang memiliki konstruksi yang tetap itulah maka narasi konsep konsep Tuhan disebut "bersifat hakiki" dan bayangkan bila berdiri diatas suatu landasan yang bisa berubah ubah.artinya Tuhan tidak menulis narasi kebenaran diatas ilusi tapi diatas hal hal yang di permanen kan

Jadi saya berani membuat kesimpulan bahwa menganggap pandangan quantum satu satunya cara pandang yang bersifat menyeluruh dalam mempersepsi serta lalu menarasikan apa itu realitas adalah keliru karena kita mesti melihat dari sudut pandang lain yang berbeda

Ketiga adalah,pertanyaan lain,apakah fenomena yang ditangkap oleh para fisikawan quantum di ranah sub atomik adalah realitas ataukah ilusi ?

Untuk menjawab hal itu pada prinsipnya tentu kita harus kembali pada penjelasan tentang ciri atau sifat dasar dari realitas alami itu sendiri sebagaimana yang diterangkan diatas.

Bila fenomena yang diamati para fisikawan quantum bersifat tetap-permanen misal sifat atau struktur atom bersifat permanen maka berarti fenomena quantum adalah realitas dan sama sekali bukan ilusi ?

Lalu mengapa realitas quantum kadang sering di narasikan seolah nampak berkontradiksi  dengan realitas kasat mata seolah tidak paralel ?

Itu perlu penjelasan yang spesifik dan lebih mendalam lagi.mungkin kita bahas di lain kesempatan

Satu hal yang mesti jadi bahan renungan adalah bahwa betapapun Einstein pernah berkata bahwa "kenyataan adalah ilusi walau berlangsung terus menerus" tetapi bahwa Einstein sendiri dulu pernah lahir lalu menjadi muda dan kemudian menjadi tua dan kini telah wafat.maka artinya ia tidak bisa lepas dari hukum kehidupan pasti atau sunnatullah yang menelikungnya-yang mengkonstruks seluruh mansia yang hidup di atas muka bumi

Dan ... itu kenyataan-bukan ilusi tuan Einstein

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun