Sedang ciri dari realitas itu sebaliknya ; memiliki struktur,memiliki konstruksi serta terikat oleh hukum hukum fisika,terikat oleh hukum sebab akibat serta terikat oleh hukum logika.contoh analogi adalah bentuk sebuah bangunan yang tetap-permanen karena terikat oleh konstruksi besi beton didalamnya
Sebagai contoh di dunia nyata yang bersifat fundamental dan mengkonstruks kehidupan seluruh umat manusia adalah hukum kehidupan pasti atau sunnatullah : tiap yang hidup pasti mati,tiap yang muda pasti akan menjadi tua bila dipanjangkan umurnya, yang lahir selalu berpasangan antara lelaki- perempuan dlsb.hal hal yang bersifat tetap,pasti dan permanen.
Demikian pula dengab sifat dasar benda benda seperti sifat tanah, air,api,udara yang intinya tetap permanen sehingga karena sifat benda benda yang permanen itu kita mengenal ilmu fisika dan kimia.artinya, ilmu fisika dan kimia tidak berdiri diatas ilusi bukan ?
Nah karena berdiri diatas sesuatu yang memiliki konstruksi yang tetap itulah maka narasi konsep konsep Tuhan disebut "bersifat hakiki" dan bayangkan bila berdiri diatas suatu landasan yang bisa berubah ubah.artinya Tuhan tidak menulis narasi kebenaran diatas ilusi tapi diatas hal hal yang di permanen kan
Jadi saya berani membuat kesimpulan bahwa menganggap pandangan quantum satu satunya cara pandang yang bersifat menyeluruh dalam mempersepsi serta lalu menarasikan apa itu realitas adalah keliru karena kita mesti melihat dari sudut pandang lain yang berbeda
Ketiga adalah,pertanyaan lain,apakah fenomena yang ditangkap oleh para fisikawan quantum di ranah sub atomik adalah realitas ataukah ilusi ?
Untuk menjawab hal itu pada prinsipnya tentu kita harus kembali pada penjelasan tentang ciri atau sifat dasar dari realitas alami itu sendiri sebagaimana yang diterangkan diatas.
Bila fenomena yang diamati para fisikawan quantum bersifat tetap-permanen misal sifat atau struktur atom bersifat permanen maka berarti fenomena quantum adalah realitas dan sama sekali bukan ilusi ?
Lalu mengapa realitas quantum kadang sering di narasikan seolah nampak berkontradiksi  dengan realitas kasat mata seolah tidak paralel ?
Itu perlu penjelasan yang spesifik dan lebih mendalam lagi.mungkin kita bahas di lain kesempatan
Satu hal yang mesti jadi bahan renungan adalah bahwa betapapun Einstein pernah berkata bahwa "kenyataan adalah ilusi walau berlangsung terus menerus" tetapi bahwa Einstein sendiri dulu pernah lahir lalu menjadi muda dan kemudian menjadi tua dan kini telah wafat.maka artinya ia tidak bisa lepas dari hukum kehidupan pasti atau sunnatullah yang menelikungnya-yang mengkonstruks seluruh mansia yang hidup di atas muka bumi
Dan ... itu kenyataan-bukan ilusi tuan Einstein