Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Makna ontologis dari iman

11 Desember 2019   18:48 Diperbarui: 11 Desember 2019   20:19 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images : liputan6.com

Bagaimana orang bisa masuk ke wilayah iman ? Jawabannya pasti beragam,sesuai pengalaman atau argumentasi yang mereka fahami atau kuasai.dengan kata lain ini dapat masuk wilayah subyektif

Tetapi apa makna ontologis dari 'iman' itu harus berupa konsep obyektif artinya konsep yang semua orang dapat menangkap serta memahaminya secara sama,bahkan atheis pun harus memahaminya agar jangan sampai gagal faham

Kaum atheis sering mengolok olok theis karena mempercayai sesuatu yang tak bisa mereka buktikan secara empirik,dalam berbagai perdebatan diantara mereka atheis selalu menantang theis untuk membuktikan secara empirik apa yang mereka percayai

Theis yang kurang ilmu mudah tertekan secata mental oleh provokasi mereka, tetapi theis yang menguasai ilmu dibalik apa yang mereka imani dan faham apa makna ontologis dari iman sama sekali tak akan terpengaruh dengan provokasi yang dipandang tanpa dasar pengetahuan metafisis tsb.

Pada dasarnya manusia masuk kedalam ruang iman sebenarnya adalah : karena mereka sadar bahwa manusia adalah makhluk terbatas dan karenanya tidak dapat menangkap realitas secara keseluruhan ! 

Dan artinya andai-kalau seluruh realitas dapat nampak secara empirik sehingga tak tersisa lagi wilayah gaib maka yang namanya iman otomatis akan hilang.

Sains sering bisa menyingkapkan hal hal yang semula mistery lalu menjadi fakta empirik yang diketahui publik,tapi harus disadari serta difahami bahwa kemampuan sains itu walau bagaimanapun serta sampai kapanpun akan selalu terbatas. tanpa dasar kesadaran terhadap sains seperti ini maka sikap orang terhadap sains dapat berlebihan dan sikap seperti itu dapat menjadi penghalang terhadap iman.dianggapnya sains adalah entitas superior yang dapat menyingkapkan segala suatu sehingga tak menyisakan ruang gaib lagi

....................

Andai apapun entitas gaib yang di deskripsikan kitab suci : Tuhan,malaikat, setan,sorga,neraka dlsb. dapat nampak atau ditampakkan secara empirik maka otomatis iman itu tak akan ada lagi.karena iman artinya percaya adanya entitas atau hal gaib dibalik yang fisik

Zaman dahulu kala misal adanya planet planet atau bentuk bumi bulat mungkin berupa kepercayaan tetapi ketika semua itu sudah disingkapkan oleh teknologi maka saat ini semua itu bukan lagi suatu kepercayaan

Jadi iman tumbuh di hati manusia yang yakin adanya realitas gaib dibalik realitas kasat mata.atau iman itu akan tumbuh selama manusia tahu-faham-yakin bahwa manusia adalah makhluk yang terbatas dan mustahil dapat menangkap realitas secara keseluruhan sehingga konsekuensinya akan ada wilayah gaib dibalik wilayah empirik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun