Salah seorang failosof yang menyerukan penggunaan akal yang terbatas yang dibatasi oleh prinsip prinsip materialisme adalah Immanuel kant.sebab itu dengan metode Kant manusia sulit untuk merekonstruksi agama atau membongkar dogma dogma agama
Dengan 'akal universal'-'akal menyeluruh' yang tidak terpenjara oleh filosofi-cara pandang materialisme itulah kita merekonstruksi secara total dogma dogma agama sehingga bisa berubah menjadi ilmu pengetahuan yang mencair. dan makna 'mencair' artinya dapat difahami hati nurani serta akal fikiran dan dapat di implementasikan sebagai petunjuk jalan kehidupan sehari hari
Dalam dunia agama ada yang disebut ilmu tafsir-ilmu teologi-ilmu hikmat-ilmu logika (konsep rasionalitas) dlsb.sebagai bentuk pengejawantahan dari perintah Tuhan untuk membongkar dogma dogma agar ia tidak dibeku kan dalam alam fikiran
Sebab ada juga orang yang lebih memahami agama sebagai konsep ajaran moral dan ritual, padahal dalam agama Ilahi konsep moral-akhlak-etika hingga konsep ritual nya semua itu adalah ibarat kulit luar atau permukaan dari agama sedang essensi-intisari-hal mendasar dari agama (Ilahiah,yang dibawa para nabi) adalah konsep kebenaran versi Ilahi tentu nya yang mana hanya dapat difahami dengan jalan berfikir-tidak bisa dihayati kalau pemahaman nya masih dogmatik
Tetapi orang luar agama menilai agama sering hanya dari permukaan,mereka tak mau mendalami ilmu tafsir-ilmu teologi-ilmu hikmat-ilmu logika dlsb.dan lantas menstigma kan agama sebagai 'hanya dogma'.ya pantes saja akan nampak berbentuk sebagai dogma bila ia tidak didalami atau difikirkan secara mendalam
Konsep alam akhirat sebagai contoh dogma yang di rekonstruksi
Pada waktu kita kecil orang tua-guru mengaji kita mengajarkan konsep 'akhirat' sebagai dogma agama yang di indoktrinasikan kedalam akam fikiran kita,dan saat itu kita seolah dipaksa untuk menerimanya sebagai keyakinan.tetapi apakah sampai dewasa kita harus merasa seolah dipaksa meyakininya sebagai prasyarat iman ? Bukankah cukup menyiksa batin apabila meyakini sesuatu secara terpaksa ? Tidak bolehkah mempertanyakan kebenaran konsep alam akhirat ?
Nah sekarang saya tak akan memaksakan ilmu pengetahuan tentang akhirat itu pada anda takut anda pun merasa terpaksa meyakininya.saya hanya akan menceriterakan pengalaman hidup saya terkait konsep akhirat yang didalamnya ada pengadilan Tuhan serta konsep balasan itu
Setelah saya dewasa dan berinteraksi dengan beragam realitas kehidupan maka saya melihat dan merasakan sendiri bahwa dalam realitas kehidupan ternyata ada benar dan ada salah persis seperti 'di dogmakan' dulu semasa saya kecil. dan manusia ternyata tidak sama,ada yang berbuat benar dan ada yang berbuat salah,tapi kadang orang yang berbuat benar itu tak selalu beruntung dalam kehidupan duniawinya dan yang berbuat salah justru sering memperoleh keuntungan duniawi,lalu saya meng idealkan adanya alam dimana disana keadilan ditegakkan dimana kebenaran dihargai dan semua kesalahan di balaskan sehingga semua yang berbuat salah menyesali semua dosa dosa nya.
Baca juga: Merdeka dari Dogma
Kemudian saya pun menemukan banyak terjadi kejahatan baik besar maupun kecil, yang besar misal pembantaian manusia oleh Fir'aun,Hitler, tentara Serbia,rezim Myanmar serta yang dilakukan oleh individu individu dalam masyarakat sebagaimana yang tiap hari diberitakan media.dan melihat fakta demikian kadang lalu timbul rasa sakit hati saya karena sang pelaku kadang tak berhasil ditemukan atau hukuman yang mereka terima tidak setimpal atau orang yang bersangkutan tidak bisa tersentuh hukum karena memiliki kekuatan politik.sehingga saya meng idealkan adanya alsa dimana seluruh kejahatan manusia dapat terbalaskan secara sempurna