Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Iman, yang Dibentengi dan yang Diberi Pedang

11 Februari 2019   21:25 Diperbarui: 12 Februari 2019   05:46 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images : www.pinterest.com/andykaczynski

Pada awal mulanya Tuhan memberi manusia benih benih bagi keyakinan.pada waktu kecil kita di indoktrinasi oleh dogma dogma agama.disebut masih berupa 'dogma' artinya bukan berarti tidak ilmiah tetapi suatu yang kebenarannya belum kita dalami dan buktikan.karena bila dogma itu telah kita fahami atau berhasil kita buktikan kebenarannya maka tentu ia bukanlah dogma lagi.agama itu 'dogma' sebenarnya itu buat yang belum faham

Tetapi apakah hingga kita dewasa dogma dogma itu harus tetap masih berbentuk seperti itu-masih selalu berwujud dogma ? Dan lalu di buat steril dengan  mengatasnamakan seperangkat ajaran-aturan-hukum ritual ? Sedang Tuhan sendiri menyuruh kita agresif dalam mencari ilmu dan membongkar dogma dogma yang dulu ditanamkan kedalam fikiran kita untuk kita rekonstruksi-verifikasi sehingga secara keilmuan manusia dapat memahami kebenarannya

Karena Tuhan tidak suka keyakinan yang kita miliki adalah keyakinan yang dipaksakan,keyakinan yang mengatas namakan dogma. tetapi menyukai keyakinan yang berkualitas yaitu keyakinan yang lahir dari proses berfikir dan kalau perlu dari benturan pemikiran dengan lawan yang berseberangsn pandangan

Salahkah memfalsifikasi-memeriksa ulang keyakinan ? ..

Menurut saya keyakinan justru akan menjadi runtuh atau menjadi makin kuat ketika kita selalu terus menerus mempertanyakannya kembali.membingkai keyakinan dengan indoktrinasi dogmatik dengan tujuan agar iman tidak mengalami guncangan hanya akan membuatnya makin rentan terhadap guncangan.dogma bukan untuk di bekukan tetapi untuk di bongkar ! Bahkan kalau mengacu pada firman maja Tuhan sendiri yang menantang akal untuk bertarung dengan tantangan

Artinya, membiasakan keyakinan itu dihadapkan pada berbagai tantangan akan membuat keyakinan itu makin kuat kalau berpijak diatas kebenaran atau akan runtuh bila berpijak diatas ketidak benaran

Memang benar banyak orang yang terpenjara dalam sistem-ajaran dalam artian mereka merasa nyaman berada didalamnya seolah tanpa harus lagi berfikir keras dalam meraih keyakinan dan baru terguncang kala bertemu dengan tantangan tantangan yang memaksa mereka harus berfikir.keyakinan yang diperoleh dari bertarung dengan pandangan yang berseberangan ibarat bangunan yang dibuat tahan gempa

Dengan kata lain,Tuhan dan kebenaran terkait Tuhan itu hanya bisa diperoleh dengan berfikir bukan hanya dengan melalui kepatuhan semata.kepatuhan memang membawa keselamatan tetapi kebenaran harus dicari dengan jalan berfikir.mencari kebenaran dan mencari keselamatan harus seperti melangkahkan kaki kiri dan kaki kanan

............

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun