Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Taruhlah Sebagian Hatimu di Akhirat

6 September 2018   06:06 Diperbarui: 6 September 2018   07:49 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images : fiammadivina.com

Karena bila suatu saat hatimu terpesona oleh sesuatu yang duniawi maka hati akhirat mu akan mengingatkanmu.coba bayangkan apabila seluruh hatimu kau taruh di dunia maka siapa yang akan mengingatkanmu bahwa suatu saat kau akan mati dan akan dimintai pertanggungjawaban atas amal perbuatan yang telah engkau lakukan di dunia

Coba saja lihat orang orang yang menaruh seluruh hati nya di dunia,mereka menjadikan dunia ini sebagai tujuan hidup nya yang utama,tak ada pertimbangan akhirat atas semua hal-apapun perkara yang akan mereka lakukan.lebih dari itu mereka seperti lupa akan mati seolah mereka akan hidup selamanya diatas dunia ini.

Apabila mereka menjadi pejabat maka mereka selalu mencari celah untuk bisa korup padahal itu bukan karena mereka kekurangan tapi karena mereka memang serakah akan harta duniawi.lalu apabila mereka membangun rumah mereka berkeinginan membangunnya seperti membangun istana.padahal bukan untuk selamanya mereka memiliki serta menghuninya karena suatu saat mereka akan di pindahkan ke lobang seluas hanya 1x2 meter 

Tapi karena tak ada hati akhirat yang mendampingi-menasihati serta yang memberi pertimbangan maka apapun yang mereka lakukan mereka merasa bahwa itu adalah prestasi terbaik dari kehidupannya yang bisa mereka dapat dari hasil jerih payahnya berusaha.prestasi duniawi adalah ukuran keberhasilan dan kesuksesan hidup mereka,tak peduli apabila semua kelak berakhir dengan kesengsaraan akhirat

Padahal kalau kamu tahu,akhirat adalah masa depanmu dan masa depan seluruh umat manusia.karena sebagaimana seluruh manusia yang hidup pasti akan mati dan akan dibangkitkan kembali maka seluruh manusia pasti akan dihadapkan ke hadirat Tuhannya untuk mempertanggungjawabkan semua amal perbuatan yang telah mereka lakukan.sebuah grand konsep Ilahiah yang sederhana dan yang kebenarannya mudah ditangkap serta difahami oleh orang dengan level intelektual paling rendah sekalipun

Dengan menaruh sebagian hatimu di akhirat maka kamu akan selalu memiliki dua pertimbangan antara kepentingan dunia dan kepentingan akhirat dan akan selalu diingatkan kepada dualisme hukum kehidupan pasti bahwa tiap sebab akan menimbulkan akibat,tiap yang hidup akan mati dan tiap yang berbuat akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang telah mereka lakukan. sebuah dualisme sederhana yang mudah ditangkap oleh orang paling awam sekalipun.

Walau tidak sedikit intelektual yang memilih menyukai hal hal yang rumit dalam mendalami agama,walau hal itu baik sebagai lmu pengetahuan tetapi ingatlah bahwa terkait agama maka inti nya tetaplah akan kembali ke hati dan kepada hal yang sederhana. 

Karena ilmu agama itu serumit apapun awalnya akan selalu bermuara di hati dan pada keyakinan yang sederhana, bukan di otak sebagaimana halnya filsafat yang seperti hanya terus menerus memainkan logika yang tambah lama tambah rumit tanpa berujung kepada keyakinan sederhana di hati. 

Artinya,berlogika dengan memakai hati dengan berlogika tanpa hati itu akan berbeda hasil nya.karena otak-isi kepala semata se brilliant apapun walau menguasai banyak instrument filsafat itu tidak akan dapat mengantar manusia kepada keyakinan hakiki yang inti nya adalah sederhana

Coba kalau kau taruh seluruh hatimu di dunia maka pandanganmu akan menjadi cenderung monolistik-tidak dualistik.seolah hanya ada hidup-tidak ada mati,seolah hanya ada dunia-tidak ada akhirat,seolah hanya ada kesenangan-tidak ada penderitaan,seolah hanya ada alam lahiriah-tidak ada alam gaib

Dengan kata lain,dengan menaruh sebagian hatimu di akhirat maka pemahamanmu terhadap prinsip dualisme yang merupakan grand konsep Ilahiah akan menjadi demikian jelas dan terang benderang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun