Mohon tunggu...
Syarifuddin
Syarifuddin Mohon Tunggu...

Menulis adalah cara kita menyampaikan pesan kepada khalayak

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tentang Geopolitik

11 April 2016   18:29 Diperbarui: 11 April 2016   18:46 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 

 

Geopolitik yang sering didefenisikan kebanyakan orang adalah suatu teori yang membincangkan tentang Wilayah yang mencakup suku-etnis dan budaya suatu daerah.

Istilah Geopolitik pertama kali diperkenalkan oleh Ilmuwan Politik Swedia yakni  “Rudolf Kjellen”. Geopolitik menurut Rudolf adalah suatu ilmu pengetahuan yang memandang negara sebagai organisme geografis atau fenomena dalam ruang. Teori ini mempelajari pengaruh faktor-faktor geografis terhadap suatu wilayah dan kekuatan suatu daerah yang berdasar pada analisis bahwa elemen daerah harus terlibat dalam suatu pergulatan politik secara terus menerus memperebutkan stratifikasi sosial. Hanya yang paling kuat dan paling mampu menyesuaikan diri terhadap ruang-ruang sosial itu yang bisa berhasil melanjutkan kehidupannya dan mengembangkan diri. teori Kjellen ini banyak dipengaruhi oleh pemikiran Ratzel seorang perintis Geografi Politik modern yang memandang bahwa negara sebagai organisme yang harus bersaing dengan organisme lain agar dapat berkembang.

Lewat teori itu, kita bisa menarik kesimpulan bahwa Politik sangat erat kaitannya dengan perebutan kekuasaan. Secara filosofis sudah menjadi kodrat politik selalu menjual kekuasaan untuk diperebutkan sehingga untuk menjadi penguasa wajib hukumnya melalui jalur politik. Persoalan siapa yang akan berkuasa pada setiap suksesi-suksesi tergantung seberapa besar kekuatan yang menopangnya untuk meraih kekuasaan,  kendatipun itu masih banyak yang melanggar norma dan etika yang dianut setiap organisme sebab Paradigma politik santun bukan tidak mungkin menjadi kajian geopolitik walaupun defenisi geopolitik hanya mensyaratkan argumentasi makro tentang politik. Tetapi harus diingat bahwa setiap organisme baik skala kecil ataupun besar semuanya terikat oleh nilai yang dianutnya.

Karena itu, Kekuatan berkompetisi secara politik sangat tergantung tafsiran kita terhadap geopolitik setiap wilayah. Penafsiran geopolitik suatu organisme tentu saja sangat beragam mulai dari kondisi geografi, nilai-nilai kultur serta persaingan antar etnis bahkan tidak sedikit yang berujung konflik. Tetapi jika kita kembali pada defenisi Rudof Kjellen tentang gepolitik maka siapa yang mampu menyesuaikan diri terhadap ruang-ruang sosial dan organisme maka itulah yang akan berhasil meraih kemenangan dalam setiap perhelatan politik. 

itu berarti dalam setiap kompetisi politik dibutuhkan kearifan yakni kearifan terhadap perbedaan suku, kearifan terhadap perbedaan budaya, dan kearifan terhadap perbedaan kondisi geografis. Jika dalam perhelatan politik semuanya saling mengedepankan Ego etnis, ego suku dan ego kadaerahan, bagi penulis, hal itu tidak bisa dijadikan sebagai masin produksi untuk meningkatkan kekuatan di abad politik modern sekarang ini, karena geopolitik feodalisme hanya berlaku pada abad17 silam dan yakin saja mesin produksi itu sangat lemah. Kita bisa saja berspekulasi bahwa setiap konflik selalu didasari oleh ego etnis dan suku tetapi faktanya tidaklah demikian.

Konflik sosial yang sering terjadi di abad modern ini bukan didasari oleh konflik etnis atau suku tetapi lebih pada persaingan ekonomi dan politik itu sendiri.  Kalau kita menggunakan analisis framming untuk membedah isu geopolitik tentang ego suku, etnis dan kadaerahan maka kita akan menemukan bentuknya yang sangat tidak bisa mempengaruhi organisme secara keseluruhan sehingga bentuk-bentuk yang dimunculkan selalu kontra produktif dengan dominasi bentuk pragmatisme politik modern yang linear dengan kondisi era sekarang.

 Dalam defenisi hermeneutik dimana ego etnis, ego suku dan kedaerahan tersebut hanyalah sebagai tanda atau sombolitas untuk mempropaganda masyarakat dan merepresentasi sosok atau figur untuk mendapatkan simpati masyarakat. Karena itu dalam politik dibutuhkan komunikasi yang linear dan kemampuan membawa diri pada setiap ragam organisme tentu saja kempampuan-kemampuan itu sejatinya dikomparasikan dengan aspek moral dan etika sehingga tidak memunculkan keterpisahan antara politik dengan struktur sosial geopolitik suatu organisme.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun