Mohon tunggu...
Uci Anwar
Uci Anwar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Karena Hidup Harus Bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mencintai Indonesia dengan Cordela

4 Maret 2020   14:58 Diperbarui: 4 Maret 2020   15:15 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Larut malam. Tiba-tiba panggilan alam itu datang. Betapa terkejutnya ketika ternyata tak ada air setetespun  di toilet kamar penginapan itu. Air penyiram toilet kosong. Air kran kering. Shower pun mati.  Sementara perut melilit tak bisa diajak kompromi. 

Keluar kamar, alih-alih bertemu penjaga homestay, malah dipertemukan gelap gulita. Entah apa alasannya, bahkan lampu di teras kamar pun dimatikan oleh karyawan penginapan. Teringat saat masuk kamar, ada tombol mesin pompa air yang diputar penjaga tadi siang. Meraba-raba, namun sia-sia mengotak-atik tombol tersebut. Tak tahan, akhirnya hajat terlepas, tisu kering menjadi pengganti air.

Sebagai perempuan solo backpacker yang gagah berani, pengalaman tersebut sungguh menjadi pengalaman traumatik. Padahal tidur sendiri, naik pesawat sendiri, mencari angkutan di daerah asing tanpa kenal daerah tersebut, bukanlah horor yang menakutkan. 

Tak terhitung hotel dan penginapan yang sudah terjelajahi  di berbagai daerah di Indonesia, dengan kelebihan dan kekurangannya. Terletak di lokasi strategis, namun kamar lembab. Kamar enak, tapi sulit mendapatkan makanan di sekitar lokasi. Mati lampu tersebab oleh pihak PLN, alamat bergelung-gelung kepanasan karena pendingin ruangan alias AC pun otomatis mati. Mencoba memejamkan mata,  berharap matahari pagi segera datang.

Kesimpulan yang diperoleh, bahkan backpacker pun manusia yang butuh kenyamanan dikala piknik. Betapa tidak, setelah seharian menjelajahi objek wisata, timbullah kepenatan. Dalam benak, menari -nari betapa indahnya mandi dengan air hangat di penginapan. 

Konon air hangat adalah salah satu obat mujarab penghalau pegal-pegal. Lalu membuka laptop untuk menuliskan petualangan hari itu, dengan dukungan wifi kamar yang mumpuni, sambil memesan makan malam di hotel. Tidak perlu repot-repot mencari makanan keluar kamar. 

Terakhir, leyeh-leyeh di tempat tidur bersih sambil menikmati sejam atau dua jam acara televisi  hingga kantuk datang.  Dan terbangun keesokan harinya dengan  stamina utuh,  untuk penjelajahan berikutnya.

Namun tentu saja banyak konsekuensi menginap di hotel murah. Murah kok mau enak ? Rasa apatis ambyar saat melihat link omegahotelmanagement.com.

Mata terbelalak, mendapati kenyataan ada sebuah hotel yang mampu menjawab harapan wisatawan yang ingin berwisata dengan biaya murah, namun tetap asyik maksimal. Bukan, bukan pula hanya sebuah hotel. Ini merupakan sebuah jaringan hotel, artinya ada di mana-mana. Lebih keren lagi, berada di berbagai daerah menarik untuk dikunjungi di Indonesia, dalam label berbagai nama seperti Grand Cordela, Cordela, Cordela Inn, Cordex dan Alfa Resort by Cordela Hotel.  

Pilihannya ada di kota-kota wisata yang amat menantang untuk dijelajahi. Adrenalin terasa  mulai bergejolak. Sebut saja Medan, Cirebon, Pangkalpinang, Yogyakarta, Kuningan Jawa Barat, Jakarta, Puncak/Cisarua, Bandung, Bengkulu, Palembang, Pekan Baru dan Sidoarjo.

Yang pertama dilakukan calon penginap tentu saja mencari rating dan rekomendasi di website hotel resmi. Atau bisa juga dari berbagai aplikasi penyedia jasa hotel online. Iseng membuka secara acak sebuah hotel di jaringan ini, terbukalah Hotel Cordela Senen, Jakarta. Bintang yang diberikan oleh para tamu yang pernah menginap di sini berjejer maksimal. Semua merekomendasikan, bahkan tak ada satu keluhan pun yang nampak.

"Menu breakfast pilihannya sangat banyak dan sangat enak. Sangat recommended", "Di pusat kota, kemana mana dekat", "Fasilitas baik, cocok harga", "Cocok untuk tempat liburan keluarga" dan "Staf sangat responsif dan membantu," Begitu komentar mereka yang pernah menginap di sana.

Dari semua poin penting tersebut, satu poin yang perlu digarisbawahi adalah poin terakhir. Berwisata ke daerah yang belum dikenal, tentu butuh guide yang tahu benar lokasi tujuan wisata. Memang ada teknologi yang bisa menuntun ke tempat tersebut. 

Namun akan lebih afdol jika keterangan langsung bisa diperoleh dari penduduk lokal. Biasanya ada "rahasia-rahasia kecil " yang hanya diketahui penduduk setempat, yang belum terbahas atau mungkin belum terbaca oleh calon wisatawan.  

Seperti ketika berlibur di Lombok. Saat kebanyakan orang menunggu sunset di tepi Pantai Tanjung Aan, Lombok Tengah, beberapa orang yang sudah mendapat bisikan penduduk lokal naik ke arah Bukit Merese. Di sanalah spot terbaik untuk menunggu Sunset. Baik sekedar untuk menikmati matahari yang hilang perlahan-lahan, atau untuk mengabadikannya melalui kamera.

Artinya dibutuhkan bantuan staf hotel yang biasanya tahu banyak soal daerahnya. Rekomendasi mereka biasanya lebih akurat. Dimana masjid terdekat hotel. Dengan cara apa landmark tertentu sebuah kota bisa dicapai. Apakah ada sisa tradisi atau situs yang terkait daerah setempat. Dimana diperoleh makanan khas daerah setempat. Kemana sebaiknya membeli oleh-oleh atau suvenir. Staf yang informatif akan sangat membantu para tamu hotel.

Bukan saja penginap berjenis wisatawan yang membutuhkan informasi-informasi tersebut. Mereka yang datang untuk keperluan bisnis pun sangat membutuhkan jenis hotel semacam Cordela ini. Lokasi yang strategis, membuat Daniel, asal Jakarta, memilih  Cordela sebagai tempatnya menginap, di Pangkalpinang, awal Maret 2020 ini. 

Pada review hotel dia menyebutkan  tempat dia menginap selama dua malam tiga hari ini adalah sebuah "Good Budget Hotel". Dalam bahasa Inggris,  dia menjabarkan rasa puasnya atas perjalanan bisnisnya kali ini. Menurut Daniel, lokasinya nyaman, tidak berisik. Dekat dengan PT Timah, tempat tujuannya.  Kamar yang nyaman, plus kasur, bantal guling yang bersih. Air hangat yang nyaman, dengan sabun cair tersedia. Sarapan tradisional  terhidang, selain makanan bergenre asing seperti roti bakar atau sereal. "Nice and warm staff," pujinya lagi.

Hotel yang "dekat kemana mana" banyak dikejar orang. Kembali lagi ke Cordela Hotel di daerah Pasar Senen Jakarta. Hotel ini benar benar strategis. Hanya 14 menit dari statiun Pasar Senen dan berjarak sekitar 3 km dari taman Monumen Nasional. Pemilihan lokasi-lokasi hotel, pendekatannya tampaknya memang ke arah landmark kota. Di Cirebon misalnya, Hotel Cordela dekat dengan Keraton  Kasepuhan. Sementara Cordela Hotel Medan, hanya berjarak sekitar 3 kilometer dari  ikon Medan  berupa Masjid Raya dan Kerajaan Istana Maimun.

Harga? Bukan hanya backpacker yang membutuhkan harga murah. Orang yang beduit pun tentu akan memilih harga yang lebih oke. Jika bisa murah, mengapa harus mahal? Rata-rata harga kamar berada di kisaran kepala angka  3, bahkan ada yang berkepala 2 yaitu 269.291. Kamar  di atas standar berada dalam kisaran 400 ribuan ke atas.  Harga bisa lebih murah jika rajin mencari diskon di berbagai aplikasi online. 

Harga-harga tersebut sangat layak alias worthed. Kalaupun tampak lebih mahal, sebenarnya jatuhnya bisa jauh lebih murah, terutama dibandingkan dengan fasilitas berlimpah yang diperoleh. Apalagi jika kamar digunakan dengan cara sharing atau patungan. 

Tersebutlah Eka Azka dalam sebuah review menjawab pertanyaan tamu lainnya di website Hotel Cordela, tentang kemungkinan bisa menginap beramai ramai di hotel tersebut. Menurutnya, dia pernah  menginap di salah satu jaringan hotel tersebut bertiga dengan temannya,  bahkan kamar memungkinan jika diinapi empat orang. "Bagusnya nggak kena charge," katanya.

Bahwa hotel semacam Cordelia semakin dibutuhkan saat ini tak bisa dipungkiri. Mobilitas manusia makin tinggi. Kecenderungan untuk menikmati petualangan dan pemandangan baru semakin menjadi kebutuhan pokok.  "Pulang dari berlibur, otak rasanya fresh. Siap kembali melakukan rutinitas. Energi serasa habis di charge," ujar seorang teman.  

Lebih lucu lagi, seorang teman lain yang sengaja menginap di hotel yang berada di kotanya sendiri, Bandung. Karena kesempatan jalan-jalan tidak datang juga tersebab kesibukannya bekerja, terkadang saat week-end dia menginap bersama teman temannya di hotel tak jauh dari rumahnya. "Mencari suasana baru," katanya sambil tertawa.

Untuk mereka yang hobi berpetualang ke berbagai daerah, hotel dalam jaringan  OHM (Omega Hotel Management) ini amat berarti. Biaya budget, namun fasilitas berlimpah.  Melihat keelokan berbagai daerah di Indonesia, sungguh mampu membangkitkan rasa syukur pada Sang Pencipta. Juga semakin menebalkan rasa cinta pada tanah air. Betapa eloknya, betapa perlunya dijaga. Mencintai Indonesia dengan Cordela (Uci Anwar)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun