Mohon tunggu...
Priyo Setioko
Priyo Setioko Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger, Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah seorang magician dan sering menulis berbagai macam artikel, pernah mendapatkan penghargaan di Adira Faces of Indonesia 2011 blog : www.setioko.web.id

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Filosofi Film "Joker"

7 Oktober 2019   12:56 Diperbarui: 11 Oktober 2019   23:28 2125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: diolah dari washingtonpost

Setioko -- Film Joker saat ini telah menjadi film berbiaya murah namun laris bak kacang goreng, Film ini mengisahkan tentang perjalanan hidup seorang yang teraniaya menjadi seorang psikopat dan musuh bebuyutan Batman.

"Joker" berhasil meraih 93,5 juta dolar AS di wilayah Amerika Utara dan 234 juta dolar AS untuk pendapatan global tanpa menghitung China karena kemungkinan tidak menayangkan film tersebut.

Di Amerika Utara, "Joker" mengalahkan "Venom" yang dirilis pada 2018. Film yang dibintangi oleh Tom Hardy itu hanya menghasilkan 80,3 juta dolar AS untuk wilayah domestik, demikian laporan The Hollywood Reporter, Senin (7/10/2019).

Di Indonesia sendiri film ini telah dikaitkan dengan Agama dan menyarankan agar film ini dijauhi, Sebab cukup sulit di cerna dan terlalu Dark.

Tapi kali ini kita tidak akan berbicara mengenai Dark Tone dari film Joker tersebut, sebab kali ini kita akan membahas Analogi Film Joker di dunia nyata. Sekali lagi Postingan ini berbau Spoiler jadi buat yang belum menyaksikan harap skip.

Joker terlahir dari orang yang tidak diakui keberadaannya dan Analoginya dia adalah kita, Joker terlahir dari permainan hubungan gelap antara majikan dan anak buahnya. Lalu ketika ia lahir agar nama baik sang majikan tetap terjaga maka Arthur tidak dianggap keberadaannya.

Analoginya ini sering terjadi di dunia nyata, yup.. Majikan dalam hal ini Thomas Wayne atau yang lebih dikenal sebagai ayahnya Bruce Wayne sang Batman ternyata orang kaya yang licik. Kita mungkin mengenalnya sebagai orang kaya yang baik di beberapa film Batman sebelumnya.

Tapi tahukah kita bahwa si Thomas pernah melakukan kesalahan besar ? Hal ini ibaratkan seorang yang kaya raya membayar orang miskin untuk melakukan perbuatan tercela, sudah lumrah di dunia ini.

Namun untuk menjaga nama baik si kaya maka perbuatan tercela seperti menjatuhkan si miskin kerap dilakukan. Korupsi, salah satunya. Bahkan kita sering melihat perbuatan ini pada saat musim kemarau di Indonesia. Dimana pemilik kelapa sawit memiliki uang untuk orang miskin agar membakar hutan lalu polisi menyalahkan orang miskin tersebut.

Ingat saat scene Joker membaca di Rumah Sakit dimana perlahan-lahan Joker seolah-olah melihat sebuah peristiwa interogasi antara Penny Fleck dan petugas Rumah Sakit Jiwa. Orang miskin tidak memiliki kesempatan untuk membela diri.

Orang akan melakukan apa saja untuk menjaga wibawa nama baik mereka bahkan memfitnah, ya kita hidup di dunia kemunafikan. Munafik dalam hal apa saja, bahkan Setioko pernah melihat sebuah anekdot meme di situs 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun