Mohon tunggu...
Mustyana Tya
Mustyana Tya Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis, jurnalis dan linguis

Seorang pejalan yang punya kesempatan dan cerita

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Perseteruan Pasutri Perbatasan hingga Gelapnya Perairan Natuna

13 Januari 2024   15:51 Diperbarui: 14 Januari 2024   10:44 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Si ibu pun ikut juga naik katingting dengan penerangan dari sebuah senter saja. Terbayang bagaimana sulitnya dia dengan infus di tangan dan harus berbaring. Malam itu benar-benar gelap gulita dan dia pun punya anak kecil lainnya beserta barang-barang yang banyak. Kami pun ikutan bahu membahu membantunya berpindah perahu sembari berharap tak ada hal yang buruk lagi terjadi padanya.

dok pribadi 
dok pribadi 
Hingga giliran saya dan rekan-rekan untuk berpindah perahu, deg degan plus over thinking langsung menyerbu perasaan dan pikiran saya. Gimana gak, ini perahu cuma bisa diisi 3-4 orang plus barang-barang kita. Jadi harus penuh perhitungan dimana harus duduk supaya ini kapal yang rentan ini gak tenggelam. Sebenernya perjalanan menuju daratan itu cuma 15 menit tapi serasa lama banget. Apalagi saya ga bisa lihat apa-apa cuma ada senter dengan cahaya remang yang jadi penerang kita. Si bapak sih bilang gak apa-apa, tenang aja. Tapi tetep aja pak ini berasa lagi di film harry potter yang bagian scene berperahu malem-malem. Takut-takut ada yang menyergap di kanan kirinya. Yekan.

dok pribadi 
dok pribadi 
Hingga sampai lah kita di daratan yang ternyata ada beberapa kios penjual indomie, sungguh jadi penghiburan yang berarti dan membuat kita lebih relaks. Di setiap sendok mie yang asapnya masih mengepul, kami membicarakan pasutri tadi. Ternyata bukan saya saja yang tahu pertengkaran itu, bahkan teman-teman juga ikut nonton dan merasa gelisah. Yah, kita berharap dia lekas pulih begitu juga rumah tangganya.

Untungnya, besok hari terakhir kami bertugas dan bakalan snorkeling di pulau hamil. Loh hamil? penasaran? nantikan terus ceritanya.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun