Senyum korban gempa tak berhenti-henti menyapa saya, sampai saya merasa tak enak hati sendiri. Kenapa mereka begitu tabah? Selepas salat karna pikiran saya begitu campur aduk membuat mukena saya ketinggalan wkwkw... gini nih kalau gak fokus. Saya pun makin kebingungan karena tak kunjung bertemu teman-teman. Akhirnya saya putuskan turun gunung sendiri diantar seorang bapak. Ternyata teman-teman saya udah pada kumpul sembari ngudud. hm... dasar ya.Â
dokpri
Dari sini ternyata masih ada beberapa agenda yang harus didatangi. Saya pun khawatir tak bisa menemui dia. Sembari terus kontak-kontakan saya update agenda saya, semoga kami bisa betemu setelah berbulan tak bersua. Namun di perjalanan selanjutnya, ada hal mengharukan yang membuat hati saya teriris apa itu. Tungguin ya kelanjutannya. Cerita lainnya lihat di sini.