Jam menunjukkan setengah 6, saya baru dikabari kalau mau dijemput. lhaaaa....Bersyukur sih akhirnya jadi juga. Langsung tancap gas dan naek perahu yang disewa dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.Â
Sebenarnya saya khawatir tertinggal momennya karena pasar itu aktif dini hari hari sementara kita baru mau naik perahu hiks. Tapi saya lumayan terhibur karena sunrise di atas perahu cantik banget hingga
 menghasilkan nuansa yang dramatis nan indah.Â
Sepanjang jalan selain menikmati sang surya, kami beberapa kali berpapasan dengan rombongan ibu-ibu berperahu berjejer. Sungguh unik. Semua perahu dioperasikan oleh para ibu-ibu perkasa. Banyak juga pemukiman di daerah menujuk Lok baintan, mereka benar-benar menjadikan sungai yang coklat ini sebagai nyawa mereka untuk mandi, cuci piring sampai gosok gigi. Nah, ini bagian yang menjijikan menurut saya.Â
"Kita sudah sampai!", perahu mendadak berjalan perlahan, menghampiri gerombolan ibu-ibu berperahu yang masih tersisa. Sekitar 20 perahu saat itu tidak padat seperti yang ada di iklan RCTI haha. Saya tahu kalau saya terlambat.Â
Sebagian perahu juga merupakan pengunjung yang tampak sudah lama di sana. Satu dua tiga perahu mulai menghampiri kami. Dengan setengah memaksa, ibu-ibu itu memelas supaya dagangannya dibeli. Saya lihat dagangannya es teh, pisang, gorengan aja ada juga buah-buahan ya semua harganya dipatok sesuka hati kayaknya. Â
Akhirnya saya beli teh hangat, tapi baru satu teguk, si agensi bilang kalau teh itu dari air sungai martapura ini yang barusan saya lihat ada yang buang air di sini. Makasih lho. Langsung saya gak minum lagi air yang rasanya getir itu. Tapi katanya yang minum air ini akan kembali lagi ke Banjarmasin hahaha...
"Bu pulang bu pulang" hahaha begitu saya berujar terus-terusan. Si ibu mencoba menenangkan "Gak apa-apa bismillah" sembari keikutan tegang juga hahahaha....
Ini merupakan pengalaman yang bakal saya inget seumur hidup saya hahaha... saya cuma perlu menaklukan ketakutan untuk bisa berani mencoba pengalaman baru dan seru. Bener ga?! Videonya lihat di sini. Cerita lainnya di sini.