Mohon tunggu...
Aditya Octaviana
Aditya Octaviana Mohon Tunggu... Penulis - Fulltime learner, part-time dreamer.

Hope for the best, but expect less

Selanjutnya

Tutup

Financial

Tips Pakai Strategi Average Down biar Investasi Makin Untung

17 November 2022   11:11 Diperbarui: 17 November 2022   11:19 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Freepik.com

Investasi saham dan reksa dana memang butuh strategi khusus agar bisa mendatangkan profit. Dari sekian banyak strategi yang dilakukan, ada salah satu strategi yang sering kali dilakukan oleh investor ahli. Strategi tersebut adalah Average Down. 

Nah, tahukah kamu apa itu strategi average down dan bagaimana cara melakukannya? Untuk lebih jelasnya, silakan simak langsung di bawah ini!

Apa Itu Average Down?

Dilansir dari SFAST, average down adalah strategi investasi yang melibatkan pemegang saham membeli saham tambahan untuk investasi setelah harganya turun. Harga pembelian kedua kalinya ini disebut dengan penurunan rata-rata atau average down. 

Nah, bagaimana strategi average down bisa mendatangkan keuntungan bagi para investor? Yuk, langsung simak di bawah ini!

Tips Jitu Melakukan Strategi Average Down saat Investasi

1. Batasi Average Down untuk Saham-Saham Blue Chip

Strategi average down harus diterapkan dengan selektif, terutama untuk saham tertentu. Namun, average down akan efektif jika diterapkan untuk saham-saham blue chip. Hal ini karena risiko adanya kerugian bahkan kebangkrutan sangat rendah dan pertumbuhan perusahaan cenderung meningkat. Oleh karena itu, strategi average down dinilai efektif untuk saham-saham blue chip. 

2. Menilai Fundamental Perusahaan 

Kita pasti tahu betul bahwa sebelum memutuskan untuk investasi, investor wajib melakukan analisa, baik secara teknikal maupun fundamental. Hal ini karena investor wajib tahu kondisi perusahaan yang diinvestasikan. Jangan sampai kamu melakukan average down pada perusahaan yang kondisinya "tidak sehat" karena bisa mendatangkan kerugian yang terus-menerus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun