Mohon tunggu...
ANIK TWIN
ANIK TWIN Mohon Tunggu... Guru - Guru SD dan Pengelola PAUD

membuka cakrawala dengan budaya literasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Memoar di Sudut Malam

2 Desember 2018   20:36 Diperbarui: 4 Desember 2018   20:46 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta, kota tanpa pernah memejamkan mata, seolah malam pun seperti siang, tanpa sadar manusia - manusia seperti kita tergantung kepadanya. Kebanggaan tersendiri bisa hidup di kota metropolitan yang penuh dengan kerasnya hidup ini. Ya begitulah kiranya dengan kota Jakarta. Namun tidak semua orang menyukai hidup di ibu kota Indonesia ini. Hidup seolah dikejar oleh dunia, kadang lupa untuk apa sih semua ini ? ....sekedar untuk "Jakarta"

Malam ini di kota Jakarta kebetulan cerah ceria, jam menunjukkan pukul 21.00 berakhirlah sesion kelas pararel mata diklat malam ini. Sebenarnya sih giliranku untuk penutup presentasi malam ini, namun karena kebaikan ibu widya iswara pengampu kelas kami, okelah aku tampil besok untuk sesion kelas pararel berikutnya. 

Laura : Say , ayok kita santai - santai dulu lah duduk - duduk dipinggir kolam renang di lantai 6

Ruth : Okelah, kapan kita bisa jumpa fun ya kalau nggak pas even seperti ini

Laura : iyalah, habisin malam ini dengan sharing learning together

Ruth : iya bener kamu Laura, yuk kita ngrumpi ....hahaha

Tak lama kemudian Laura dan Ruth bergegas menuju ke lantai 6 dimana disana keindahan taman dan kolam renang dapat dijadikan teman santai sambil melihat gemerlap lampu - lampu gedung ibukota. Setelah sesampai di lantai 6, telp Ruth tiba - tiba berbunyi

Ruth : Halo, hai mas ? kamu sudah di bawah ?

Jose : Iya ni Ruth, aku sudah di bawah , aku tunggu ya ?

Ruth : oke oke mas, aku segera ke bawah, tunggu di situ ya 

Kemudian Ruth menuju ke lobi hotel, tak lupa berpamitan dengan Laura. Sesampai di lobi hotel Ruth menemui Jose . 

Jose : Ruth, gimana dengan dapodik nya ? sudah sinkron?

Ruth : belum sih mas, ada beberapa data yang belum bisa di up date

Jose : Segera saja donk Ruth itu penting tau, hubungannya dengan aktivasi dapodik, nanti kalau nggak segera aktif pengaruh tu di NPSN

Ruth : iya mas, segera. Maklumlah aku nggak ngerjain sendiri mas, jadi kalau slow respon mohon dimaklumi

Jose : Terus rencana mu buka PKBM gimana Ruth ?

Ruth : Aku masih bingung sih mas, harus mulai dari mana, sebenarnya permintaan dari masyarakat itu banyak, hanya saja aku belum sempat buat summaries profil lembaga, gimana donk mas ? ....aku pengin banget mas segera buka program kejar paket itu ? ....karena hubungannya dengan aku buat essay buat persiapan daftar LPDP S3 mas

Jose : Sabar donk Ruth ...pasti nanti aku bantu ....

Ruth : beneran ya mas ...aku tu berterima kasiiiiih banget sama kamu mas, sudah bimbing aku selama ini ....aku jadi ngerti dunia pendidikan non formal tu karna kamu. Semua temenku tu ngatain aku hebat ...eeehhhh ....enggak juga yaaa ....aku juga ngejelasin ke mereka kalau apa yang ada pada aku sekarang itu bukan hasil perjuangan ku sendiri, ada orang hebat juga di belakang ku yaitu kamu mas.

Jose : Kamu tu Ruth, malah di crita critain ke orang

Ruth : Loh, bukan maksud ku ember mas, aku cuma nggak mau dibilang hebat, aku menceritakan kamu kepada mereka itu sebagai apresiasi, attas kebaikan mu mas, sudah bimbing aku, dan pada akhirnya menghasilkan karya gituuu. Nggak ada maksud laen kok

Ruth dan Jose larut dalam obrolan mereka, mereka selama ini jarang bertemu, sesekali bertemu karena sama - sama ada tugas dinas luar. Mereka selama ini intensif komunikasi karena Ruth mempunyai visi misi untuk membangun lembaga pendidikan non formal PAUD dan PKBM, dan Jose saat ini bekerja di Ditbinsuslat Kemdikbud dimana salah satu direktorat yang mengelola program pendidikan non formal, maka dari itu selama ini Ruth selalu minta dibimbing Jose untuk urusan kelembagaan yang diimpikan.

Memoar in The Media Hotel And Towers

Jakarta, 27 November 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun