Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Freelancer - Nomad Digital

Udik!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Juventus Rasa Obat Kuat!

9 Oktober 2022   06:44 Diperbarui: 24 Oktober 2022   16:37 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih Juventus, Max Allegri | Football Italia

Karena itu lebih memilih stabilitas yang membosankan sejauh tidak karam dan tetap bisa makan. Lensa konservatisme memang menjijikan, tapi yang lebih bikin gila lagi adalah kita diajak untuk terus percaya bahwa mereka memiliki solusi.

Masalahnya, dalam harapan akan segera menyudahi proyek Juventus ala Allegri, jadwal bulan Oktober sepertinya masih jauh dari terciptanya kondisi senjakala yang lebih total. 

Sesudah kekalahan 2 gol tanpa balas ini, Leo Bonucci, dkk akan kembali meladeni Maccabi. Wakil Israel ini nasibnya selalu berada di bawah level Juventus. 

Lantas sesudahnya, melakoni laga Derby Della Mole di markas Torino pada 15 Oktober. Torino berada di berangkat 10, dua strip di bawah Juventus. 

Sesudah kelelahan derbi, mereka akan bertandang ke Benfica yang sudah terbukti mampu bermain lebih baik di pertemuan pertama. Benfica bisa menjadi pendulum takdir yang menyudahi mimpi bermain di liga Champions. 

Terakhir, menutup Oktober dengan dua laga. Memainkan laga tandang melawan Empoli. Empoli (peringkat 15) yang selalu menyulitkan. Puncaknya di 29 Oktober, bermain tandang ke markas tim spesialis pejuang-menolak-degradasi, Lecce (peringkat 13).  

Karena itu, kita tunggu saja dengan segala kekesalan ketimbang memelihara rasa penasaran yang menanti karena adakah yang berbeda manakala Chiesa bermain, Pogba bergabung, dan Di Maria kembali dari hukuman? 

Saya sendiri tidak percaya sistem Allegri bakal melahirkan dirinya yang baru.

Tim ini bukan saja secara teknis (berulang kali) membosankan, miskin kreativitas. Namun juga yang lebih parah lagi tidak memiliki hasrat bertarung habis-habisan di lapangan. Itu bisa terlihat dari mata awam (dan sedikit sok tahu) seperti saya.  

Leo Bonucci, dkk mungkin sudah kehilangan kepercayaan pada cara Allegri tapi tak cukup nyali membuat mosi tidak percaya dan menciptakan kegaduhan, hehehe. Jangan-jangan mereka telah menjadi bagian dari konservatisme itu sendiri.

Melampaui semua konsekuensi dari "krisis Allegriball" ini, saya tetap akan menunggu kabar dari terbitnya fajar baru. Walau kini, tim yang kini berada di peringkat 8 dan berselisih 7 poin dengan pemuncak telah mejadi "Juventus Rasa Obat Kuat".

Ambisi petinggi klubnya menggebu-menggebu, tapi pilihan metodenya absurd!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun