Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Freelancer - Nomad Digital

Udik!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Demikian Kematian Diterbitkan

12 Januari 2019   11:10 Diperbarui: 12 Januari 2019   15:46 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: Brisbane Kids

Kematian terbit setiap malam,
sedang kesedihannya tumbuh menjalar tanpa pernah tertidur.

Hidup kelak berpulang. Sejarah akan bercerita ke belakang.

Kepada tahun-tahun ketika lenguh dayung masih biru dan anak-anak bergembira di atas rakit kayu.
Para perempuan membersihkan pagi atau sore hari dengan tembang rindu dari moyang. Dengan cerita-cerita hidup meramu dan bersikap sahaja.

Hutan adalah ibu yang menjaga langit tidak menampung air mata.
Tidak mewarisi duka lara manusia.
Menjaga semua mengada selayaknya saudara, kelahiran beranakpinak di dalamnya.

Demikianlah kematian itu diterbitkan,
kepada kesedihan yang pantas dikenang-kenangkan.

(Januari, 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun