Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Film "The Hitman's Bodyguard", Satu Poros Dua Kehendak

21 September 2017   13:14 Diperbarui: 22 September 2017   02:05 2243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Teaser Trailer

Ketika dunia memberimu omong kosong, kau (harus) menjadikannya keren!
-Darius Kincaid-

Darius Kincaid (Samuel Jackson) sedang dalam negosiasi pembebasan istrinya, yang good-looking dan "liar" bernama Sonia (Salma Hayek). Kincaid diminta menjadi saksi untuk tuduhan pelanggaran HAM super berat yang dilakukan Vladislav Dukhovich (Gary Oldman), seorang presiden di negara eks-kominis. Sidang itu berlangsung di International Criminal Court, Den Haag, Belanda.

Imbalannya adalah kebebasan Sonia. Sonia membuat Kincaid jatuh cinta tipe pandangan pertama saat sedang membantai serombongan laki-laki pada sebuah bar, di Meksiko. Kincaid dan Sonia lalu terikat cinta membara sekaligus ganjil. Keduanya sama-sama romantis tingkat dewa dan menggemari sadisme.

Di dunia yang seberang, dunia para penegak hukum dan para pengawal kelas elit, Michael Bryce (Ryan Reynolds) sedang berjuang untuk memulihkan dirinya dari dua krisis.

Yang pertama, menyelamatkan karirnya sebagai satuan elit pengawal swasta dari ambruk, dan kedua, menghentikan hidupnya yang sepi kerontang sejak berpisah dengan Amelia Roussel (Elodie Young), seorang petugas Interpol.

Bryce pernah gagal dalam mengawal seorang eksekutif Jepang yang juga pecandu obat. Bryce menuduh Amelia-lah sang pembocor atas misi yang membuatnya turun kelas. Seorang Jepang itu ditembak kepalanya ketika sedang menunggu saat untuk take-off.


Hidup muram Bryce paska-gagal misi berjalan dua tahun hingga akhirnya kembali berurusan dengan Amelia. Amelia adalah kepala regu dengan tugas super penting: melindungi Kincaid yang akan dikirim Interpol sebagai saksi di Den Haag. Persidangan itu sendiri sangat menentukan status vonis atas Dukhovich.

Dukhovich, maniak yang menegakkan kekuasan dengan membantai warga sipil tentu tak tinggal diam. Dia menggunakan tenaga tentara bayaran untuk menggagalkan pengiriman Kincaid yang di masa lalu hampir bekerjasama dengannya. Dukhovich berhasil membayar petinggi Interpol sehingga setiap pergerakan regu pengantar selalu dalam pengawasan.

Jalan cerita selanjutnya adalah regu pengawal dibabat habis. Amelia dan Kincaid meloloskan diri ke sebuah Safe House. Bryce lantas dimintai tolong mengantar saksi kunci cum pembunuh bayaran terhebat ini ke ruang sidang.

Dalam perjalanan menuju Den Haag  dari Manchester inilah, sang sutradara mengajak kita menyimak dialog dua kehendak. Kehendak dalam diri penjahat kelas berat dan pengawal kelas elit yang berporos pada arti perempuan, cinta, spontanitas dan pemaafan yang memulihkan.

***

Darius Kincaid adalah tipe kehendak yang percaya pada sesuatu yang hadir spontan, tak terduga dan liar sebagai ihwal yang esensial. Esensialitas yang melampaui kategori moral yang lazim. Kategori yang berobesesi merangkum segala keunikan peristiwa ke dalam pengertian baginya adalah kesia-siaan yang dungu.

Hal ini terpantul dari kesaksiannya manakala pertama berjumpa Sonia di sebuah bar.

Malam itu, Sonia menghajar beberapa lelaki kurang ajar dengan menggorok urat leher dan memecahkan botol bir di kepala. Taka da rasa ngeri atau belas kasihan. Sesudahnya, kepada Darius yang sedang terperangah, Sonia menitipkan French Kiss-nya tanpa ba-bi-bu perkenalan yang, dalam film Hollywood, segera berakhir di ranjang.

Kincaid melihat sisi dirinya dalam Sonia. Sisi yang melengkapi dan membuatnya selalu berada di level terbaik. Sebaliknya, bagi Sonia, Darius adalah lelaki romantis yang akan melakukan apa saja untuk dirinya. Lelaki yang hanya mungkin kalah karena menghendakinya.

Kedua, Darius memiliki riwayat tragis sebelum menjadi pembunuh sewaan kelas kakap. Pada usia remaja ia telah membunuh maniak yang menghabisi hidup seorang pendeta dan membiarkan mayatnya di altar gereja. Pendeta itu adalah ayahnya.

Latar tragedi ini menjadi salah satu motivasi Kincaid dalam membunuh. Kepada Bryce, ia katakan, "Manakah yang lebih jahat, mereka yang membunuh penjahat kelas berat atau yang mengawal para penjahat?"

Ketiga, dari segala kekuatan dan curriculum vitae yang tak pernah gagal, titik terlemah Darius hanyalah Sonia. Darius hanya bisa ditangkap Interpol dengan menjebaknya di sebuah rumah sakit sesudah memberi kabar bohong jika Sonia sedang sakit.

Sonia adalah pusat kekuatan dan daya romantis dalam diri Darius yang berperawakan tinggi besar, hitam, botak dengan bola mata sebesar pingpong. Darius tak pernah berpura-pura kuat terhadap yang satu ini.

Sementara Bryce mewakili kehendak yang terbalik.

Pertama, Bryce adalah kehendak maskunilitas dengan cara memaknai hidup serba terencana. Semua harus dipersiapkan sejak awal. Semua harus memiliki tujuan yang terang. Bryce bahkan menggunakan prinsip hal yang membosankan adalah menyenangkan terhadap tetek bengek prosedural.

Dia tidak menolelir kesalahan kecil apalagi sampai membawa akibat fatal. Perkara inilah, kesalahan kecil, ia tidak memaafkan Amelia karena dituduh sebagai patner tak bisa dipercaya. Dua tahun Bryce hidup tanpa memaafkan.

Kedua, cara kerja yang mendisiplinkan diri serba teratur-terukur serta obsesi pasukan elit level atas membuatnya terperangkap pada jenis bentuk reaksi yang kaku. Kekakuan dimaksud bukanlah akibat dari yang rutin namun cara menyikapi masalah dengan terlalu banyak perhitungan.

Peristiwa-peristiwa konyol yang terjadi dalam hidupnya bukanlah sesuatu yang harus dirayakan, minimal dinikmati saja. Pada yang segolongan Bryce, akan dipandang sebagai kesalahan yang bodoh.

Ketiga, poros hidup Bryce sejatinya setalikasih dengan Kincaid, berporos pada perempuan bernama Amelia yang membuatnya jatuh cinta sesudah bertabrakan di sebuah upacara pemakaman. Bedanya, sebelum ketemu Kincaid, Bryce digambarkan memahami kehadiran Amelia sebagai patner meraih kesuksesan karir. Amelia adalah tangga baginya untuk mendaki ambisi atau kompetitor bagi peningkatan kualifikasi diri.

Dari tiga kontras karakter Darius Kincaid (dunia kriminal) dan Michael Bryce (satuan elit pengawal swasta), kita boleh melihat dua model kehendak.

Persisnya pertentangan antara dua kehendak yang cenderung anti-sistem versus pro-sistem. Sistem dimaksud adalah segala yang mengacu pada ukuran-ukuran yang serba tertib, terencana, dan terukur.

Maka pada Kincaid, penonton diajak melihat kehendak yang menyambut apa saja yang meletup dalam peristiwa sedang pada yang Bryce, akan dihadapi dengan prosedur tertentu untuk menyortir dan menyeleksi. Pada Kincaid, kita diajak bergairah dalam setiap peristiwa, tak penting judulnya kesedihan atau kekonyolan, pada Bryce, kita melihat kehati-hatian yang dingin.

Kehendak seperti Kincaid tidak pernah terluka selain dikarenakan poros hidupnya, Sonia. Selebihnya, segala yang datang dan pergi ibarat aliran air. Sedang pada Bryce, segala yang menyimpang dari keteraturan adalah marabahaya.

Dus, dialog dua kehendak yang berakar dalam poros romantika asmara dengan dibumbui aksi tembak-tembakan di jalan kota Den Haag membuat The Hitman's Bodyguard memiliki sisi non-laga yang menarik namun klise, jamak ada di banyak film. Uniknya, sisi klise ini selalu menjadi magnet yang merawat betah (baca: karena Salma Hayek!) . 

Hollywood memang belum jauh-jauh pergi.

***

Sinopsis The Hitman's Bodyguard boleh dibaca di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun