Mohon tunggu...
Tuti Nurdian
Tuti Nurdian Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswi

Universitas Nusa Putra

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebijakan dan Strategi Penguatan UMKM sebagai Pemulihan di Masa Pandemi

22 Juni 2021   09:30 Diperbarui: 22 Juni 2021   14:43 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
samarpratik.google.com

Dampak UMKM di masa Pandemic Covid-19

Pada masa pandemic ini semua negara mengalami kerugian, sekaligus membuat masyarakat resah akan wabah COVID-19 tidak hanya di Indonesia yang merasakan hal tersebut, seluruh negara merasakan hal yang sama. Selain harus berjuang melawan wabah ini masyarakat juga berjuang untuk bertahan hidup. Semakin lama virus ini bukan menghilang tetapi semakin meningkat, Oleh sebab itulah banyak pekerja yang di PHK ( pemutusan hubungan kerja ) dengan alasan industry tidak bisa menggaji karyawan seperti sedia kala.   

Pandemi COVID-19 berdampak signifikan terhadap penurunan perekonomian nasional maupun global. Semua upaya dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi agar semua masyarakat Indonesia terhimdar dari krisis ekonomi. Penurunan ekonomi terjadi diakibatkan karena ditutupnya semua tempat umum. Contohnya seperti wisata, tempat hiburan , tempat pembelanjaan dan semua alat transportasi yang tidak digunakan, dan juga masih banyak yang lainnya juga.

Pada Kuartal I, ekomomi masih menggeliat meski melambat. Ketika COVID-19 di Cina mulai menghantui perekonomian global, geliat ekonomi masih ada. Aktivitas ekonomi mulai melambat Ketika kasus konfirmasi positif pertama kali diumumkan Presiden Joko Widodo, 2 Maret 2020. Memasuki Kuartal II  perlambatan ekonomi makin terasa apalagi diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ), DKI Jakarta merupakan wilayah pertama yang menerapkannya, yakni 10 April. Hanya beberapa sector yang boleh dibuka selama PSBB. Aktivitas yang lainnya pun sama, termasuk Sekolah dan Perkuliahan hingga diganti dengan school from home. 

UMKM Pandemic Berubah Dari Offline ke Online

Soal inovasi ini, tentu dampaknya ke sema pihak. Dimasa yang tidak pasti ini yang sudah pasti itu ketidakpastian itu sendiri, sehingga apa yang disebut  harus agile itu datangnya sebetulnya dari kemapuan kita sendiri untuk bisa bergerak di waktu yang tepat. Jadi untuk agile  ini kita harus super kreatif. Selain harus kreatif, juga harus serba pasti bisa di era tidak pasti ini. Pelaku UMKM dan masyarakat umumnya harus beradaptasi tepat guna, serta melakukan berbagai macam validasi. Selain itu, berbagai macam strategis harus diambil, namunyang utam adalah mengubah model bisnis dan memanfaatkan teknologi digital. Namun, yang menjadi sorotan adalah bahwa tidk semua pihak bisa memanfaatkan platform digital untuk menjalankan roda bisnisnya. Bagaimana di daerah yang masih  utuh sebuah dorongan  esar untuk go online.

Konektivitas harusnya bisa menjamin kelancaran di era pandemic ini. Dalam hal ini, pemerintah tentu saja mampu mendukung jaringannya,supaya pelaku – pelaku UMKM bisa masuk kedalam digitaisasi yang lebih strong. Tapi diluar itu, apa yang sudah ada sekarang bukan semuanya harus go digital . Seharusnya ini semua ada antara kombinasi dan kolaborasi antar keduanya, yaitu antara online dan offline itu adalah yang terbaik untuk semua masyarakat dalam negeri maupun luar negeri. Sebenarnya untuk pemeran digital itu memang membutuhkan banyak waktu, untuk keseimbangan digitaisasi juga dibutuhkan. Kalau semua itu tidak dilakukan akan berdampak tidak hanyakuntuk online tetapi offline juga demikian.

Kebijakan Dan Stategi Untuk Menguatkan UMKM di masa Pandemic Covid-19

Strategi kebijakan pemerintah untuk membantu Usaha Mikro Kecil Menengah ( UMKM ) agar bertahan selama Krisis harus benar – benar efektif. Dua hal yang harus diketahui oleh pengambil kebijakan agar bantuan kepada UMKM berjalan efektf yakni melalui identifikasi jalur transmisi apa saja krisis tersebut berdampak pada UMKM dan Langkah – Langkah mitigasi krisis apa yang telah, sedang dan akan diambil oleh UMKM.

Peran UMKM dalam perekonomian dimasa pandemic, yaitu :

  • Sebagai pemeran utama dalam perdagangan.
  • Penyedia lapangan kerja terbesar.
  • Pemain penting dalam pengembangan perdagangan local dan pemberdayaan masyarakat
  • Pencipta perdagangan pasar baru dan sumber inovasi
  • Konstribusi terhadap upaya neraca pembayaran.

Beberapa jalur transmisi yang perlu diidentifikasi diantara jalur impor bahan baku, jalur permintaan ekspor dan jalur permintaan dalam negeri yang turun. Dalam kondisi ini, kebijakan yang diperlukan adalah dukungan terhadap peralihan dari pemasaran berbasis daring yang harus dilakukan oleh semua UMKM, Khususnya bagi UMKM yang sangat bergantung kepada kunjungan konsumen. Untuk lebih membantuk masyarakat, pemerintah harus memberikan bantuan yaitu dengan memberikan modal murah dan juga pelatihanan pelatihan lainnya.

Setelah pemerintah mengidentifikasi jalur jalurnya, pemilik UMKM harus ditekankan untuk mampu berkreativitas dan memiliki kemampuan berinovasi serta kecepatan dan keinginan mereka untuk melakukan Langkah Langkah konkrit mitigasi, seperti pemasaran konvensial atau luring menjadi daring, atau mengantar pesanan lewat whatsapp dan sebagainya. Kebijakan pemerintah harus membantu UMKM dalam melakukan diversifikasi pasar bahan baku dalam negeri, mendampingi UMKM dalam mencari alternatif bahan baku. Selain itu juga oemerintah harus membantu melakukan penyesuaian produksi mereka dengan tujuan mengurangi dampak kenaikan biaya dari mahalnya bahan baku, misalnya tetap produksi tapi porsi bahan baku dikurangi.

Pemerintah telah melakukan banayak upaya untuk menyediakan sejumlah stimulus melalui semua kebijakan yaitu dengan restrukturisasi pinjaman tambahan modal, keringan dalam pembayaran listrik dan juga dukungan pembiayaan lainnya.. Selain itu Perubahan prilaku konsumen dan peta kompetisi bisnis juga perlu diantisipasi oleh para pelaku usaha karena adanya pembatasan kegiatan. Konsumen lebih banyak melakukan aktivitas dirumah dengan memanfaatkan digital. Sedangkan perubahan lanskap industry dan peta kompetisi baru ditandai dengan empat karakteristik bisnis. Perusahaan yang sukses di era pandemiini merupakan perusahaan yang dapat beradaptasi dengan empat karakteristik, yaitu :

  • Hygiene
  • Low-touch
  • Less crowd 
  • Low-Mobility

Perusahaan yang sukses di masa pandemic merupakan perusahaan yang dapat beradaptasi dengan empat karakteristik tersebut. Semua pelaku UMKM agar terus berinovasi dan memproduksi semua barang dan jasa sesuai dengan yang mereka produksi. Para pelaku dapat juga menumbuh-kembangkan berbagai gagasan dan ide usaha baru yang juga dapat berkonstribusi sebagai pemecah persoalan sosial-ekonomi masyarakat akibat dampak pandemic.

Pemerintah juga menyediakan inswntif dukungan bagi UMKM melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional ( PEN ) di 2020 dan juga dilanjutkan di 2021. Realisasi PEN untuk untuk mendukung UMKM sebesar Rp 1112,84 triliun telah dinikmatioleh lebih dari 30 juta UMKM pada tahun 2020.  Sedangkan pada tahun 2021, pemerintah telah mengeluarkan dana PEN untuk mendukung semua pelaku UMKM dengan dana sebesar Rp 121,90 triliun agar terus menjaga pemulihan ekonomi. Pemerintah juga berharap semoga program PEN ini dapatmendukung UMKM untyk Kembali pulih di masa pandemic ini.

Dalam menghadapi mekanisme pasar yang makin terbuka dn kompetitif, penguasaan pasar merupakan persyaratan untuk meningkatkan daya saing UMKM. Informasi tentang pasar produksi sngat dibutuhkan untuk memperluas jringan pemasarn produk yang dihasilkan oleh UMKM. Infprmasi pasar yang akurat dan lebih lengkap dapat dimanfaatkan oleh UMKM untuk membat perencanaan usahanya secara tepat, misalnya membuat desain produk yang disukai konsumen, mengetahui pasar yang akan dituju dan menentukan harga yang bersaing di pasar. Oleh karean itu, peran pemerintah sangat diperlukan dalam mendorong keberhasilan UMKM juga perlu memliki kemudahan dan kecepatan dalam mengkomunikasikan atau mempromosikan usahanya kepada konsumen secara luas baik didalam maupun di luar negeri. Menurut Naisbit ( 1994 : 3 ), “ perkembangan ekonomi  dunia akan didominasi oleh usaha kecil dan menengah, negara yang memiliki jaringan yang kuat pada usaha kecilnya akan berhasil dalam persaingan di pasar global. Dalam upaya pengembangan UMKM juga tidak bisa lepas dari yang Namanya LKM yaitu Lembaga Keuangan Mikro. LKM atau Lembaga Keuangan Mikro adalah  Lembaga yang khusus didirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat. Dan juga LKM ini adaha pihak yang mendukung kepada seluruh UMKM dari seluruh permodalan. LKM ini juga harus dilakukan dengan berkelanjutan dan terstruktur agar dapat menodorong semua peningkatan produktivitas dan juga daya saing semua para pelaku UMKM, dan juga meningkatkan rasa Tangguh dan juga menumbuhkan wirausahawan baru berinovasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun