Mohon tunggu...
Turrachman Rachman
Turrachman Rachman Mohon Tunggu... Kepala Sekolah/ Pengasuh Pondok Pesantren Muhammadiyah Zaenab Masykur Adiwerna Tegal

Saya seorang guru yang senang menulis tentang perjalanan .Setiap yang saya lihat, rasakan dan saya lakukan ,menjadi bahan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tegal Book Party T B P

13 Juni 2025   09:15 Diperbarui: 13 Juni 2025   09:10 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kegiatan baca buku oleh Tegal Book Party di Gor Tri Sanja Slawi Tegal Turrachman 2025

Beberapa waktu yang lalu saya jalan jalan pagi di GOR Tri Sanja Kabupaten Tegal. Tepatnya hari ahad tanggal 25 Mei 2025. Kata istri saya tanggalnya "cantik yaitu 25 5 2025".  Berangkatnya kesiangan.  Mulai berangkat dari rumah sudah pukul 09.13. Tapi saya yakin untuk olah raga tidak ada kata terlambat. Maka berangkatlah saya dengan istri dan anak saya nomer 4 empat. Yaitu Tsabita Dahlia Rahma.

Jalanan masih basah. Banyak sudut jalan yang tergenang. Hujan yang turun dari pukul 03.30. Kudian reda sekitar pukul 05.30. Kemudian turun hujan lagi pukul 06.30. Hujan selalu membahagiakan hati orang - orang yang sakinah. Orang yang selalu tenang dalam menghadapi kehidupan di dunia. Sebab bagi orang mu'min. Diberi panas Alhamdulillah, diberi hujan Alhamdulillah. Sabar dan syukur selalu menjadi spirit langkahnya.

Ketika sampai di Gor Tri Sanja. Udara terlihat cerah. Banyak orang-orang yang seperti saya. Datang olahraga setelah turun hujan. Setelah memarkirkan motor, saya dan istri segera jalan kaki. Tidak lupa saya sampaikan pesan ke istri. Jalan yang pelan saja. Sebab hidup ini perjalanan bukan pelarian. Hehe. Sebenarnya saya sedang memotivasi diri sendiri. Sebab sudah lama tidak jalan kaki. Maka harus memulai dengan tahu diri. Sehingga olah raga harus terukur ,teratur dan tahu umur.

Rumput lapangan sepakbola terlihat hijau rapi. Ada tulisan "dilarang menginjak rumput". Ya ini bagian dari menjaga kualitas permainan sepak bola Persekat. Tim kebanggaan wong Tegal. Maka perawatan lapangan adalah bagian dari sebuah kesuksesan sebuah tim sepakbola. Saya baru berjalan dua putaran. Keringat perlahan sudah mulai menetes. Saya lihat awan hitam nampak terlihat di sudut atas GOR Tri Sanja. Sepertinya hari ini banyak sekali ayat kauniyah yang ditampakkan. Sebentar cerah , beberapa menit kemudian gelap. Itulah hidup yang sejatinya adalah seni mengolah rasa terhadap "ketidakpastian hidup". Semakin kita tenang, maka semakin sehat jiwa raga. " Pak hujan, ayo pulang !" kata istri saya. Sambil melambaikan tangan di sudut pintu masuk utama. Saya yang baru jalan setengah lapangan untuk putaran ke tiga akhirnya balik kanan. Tidak jadi meneruskan langkah. Sebab hujan semakin deras. Kemudian saya terpaksa say lari - lari kecil. Agak cepat. Sebab hujan yang semakin lebat. Saya ajak anak istri untuk berteduh di teras pintu masuk utama GOR Tri Sanja. Sambil terengah-engah saya duduk di salah satu sudut teras pintu masuk GOR.

Setelah saya duduk. Saya mengamati aktivitas orang - orang yang ada di sekitar saya. Ada yang sedang meminum air mineral, ada yang sedang ngobrol dengan teman, ada yang menyalakan rokok. Dan terlihat di depan saya ada rombongan remaja yang duduk melingkar di atas banner bekas. Yang menarik perhatian saya adalah mereka tidak sekedar duduk. Tapi di depan mereka ada beberapa buku yang sepertinya sengaja di pamerkan untuk dibaca. Saya segera mendekati mereka. Sambil duduk "selonjoran" karena habis jalan kaki saya mengambil salah satu buku. " Oh sialahkan bapak" kata salah satu pemuda yang melihat ikut bergabung membaca buku. Tiba-tiba salah satu dari pemuda tersebut ada yang mengucapkan salam. Kemudian seperti menyampaikan terima kasih atas kedatangan teman-temannya. " Maka mari segera kita baca buku untuk mengawali pertemuan kita pagi ini". Semua fokus membaca buku,20 menit. Setelah selesai membaca ada yang menyampaikan sedikit resensi tentang buka yang dibacanya. Wah ini kegiatan yang keren.

" Kami dari Tegal Book Party atau TBP " kata mas Alam kepada saya. Yang katanya beliau koodinator acara. " Ketuanya bukan saya pak " katanya dengan menunjukkan kepada saya salah satu pemuda yang disampingnya. Yang ditunjuk dengan wajah ramah memperkenalkan diri kepada saya. Namanya mas Buan jabatan sebagai ketua Tegal Book Party. "wah ini ketua yang banyak pahalanya" kata saya. Setelah memperkenalkan diri kemudian mas Buan mengenalkan beberapa anggota Tegal Book Party yang hadir, antara lain: Berikut nama nama nya

- Buan (ketua umum)

- Tiara (koordinator)

- Rizki Alam (koordinator)

- Qulub (koordinator)

- Nabilah (koordinator)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun