Mohon tunggu...
Tupari
Tupari Mohon Tunggu... Guru di SMA Negeri 2 Bandar Lampung

Saya adalah pendidik dan penulis yang percaya bahwa kata-kata memiliki daya ubah. Dengan pengalaman lebih dari 21 tahun di dunia pendidikan, saya berusaha merangkai nilai-nilai moral, spiritual, dan sosial ke dalam pembelajaran yang membumi. Menulis bagi saya bukan sekadar ekspresi, tapi juga aksi. Saya senang mengulas topik tentang kepemimpinan, tantangan dunia pendidikan, sosiologi, serta praktik hidup moderat yang terangkum dalam website pribadi: https://tupari.id/. Kompasiana saya jadikan ruang untuk berbagi suara, cerita, dan gagasan yang mungkin sederhana, namun bisa menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Strategi Sekolah dalam Menghadapi Tes Kemampuan Akademik (TKA)

3 Oktober 2025   04:30 Diperbarui: 2 Oktober 2025   18:51 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar SMS dari Dikdasmen tentang ajakan ikut TKA (Sumber: Dok. Pribadi/Tupari) 

Keempat, Rapat Guru dan Koordinasi Teknis

Bagi guru, persiapan TKA adalah kerja ekstra. Tidak sekadar mengajar, mereka juga harus membimbing, menyusun kisi-kisi, sekaligus mengatur jadwal pembinaan. Rapat koordinasi yang melibatkan seluruh dewan guru menjadi momentum penting.

Dalam forum itu, semua disepakati: jadwal bimbingan, teknis try out, hingga mekanisme evaluasi. “Kita ingin TKA tidak hanya jadi ujian, tapi juga pengalaman belajar yang berharga,” ungkap salah satu guru matematika dalam rapat. Semangat kolektif inilah yang membuat persiapan TKA terasa seperti kerja bersama, bukan beban individual.

Kelima, Bimbingan Intensif dan Try Out

Salah satu strategi utama sekolah adalah pembinaan intensif selama sebulan penuh. Siswa mendapatkan tambahan jam pelajaran khusus, dipandu guru bidang studi. Materi difokuskan pada tiga mata pelajaran utama dan mata pelajaran pilihan siswa.

Selain itu, diadakan try out berbasis komputer. Tujuannya bukan hanya menguji pemahaman siswa, tetapi juga melatih mereka beradaptasi dengan sistem Computer Based Test (CBT). Latihan ini penting, sebab tidak semua siswa terbiasa mengerjakan soal di layar komputer.

Hasil try out harus dianalisis bersama. Siswa yang nilainya rendah perlu mendapat pendampingan khusus, sementara yang sudah cukup baik didorong untuk menjadi tutor sebaya bagi teman-temannya. Dengan cara ini, suasana belajar menjadi kolaboratif, bukan kompetitif semata.

Keenam, Menjelang Hari H

Menjelang pelaksanaan TKA pada bulan November, atmosfer di sekolah akan semakin terasa serius. Jadwal resmi dan teknis ujian akan kembali disosialisasikan kepada siswa agar tidak ada yang kebingungan. 

Guru akan terus memotivasi, sementara pihak sekolah memastikan sarana prasarana ujian berbasis komputer tersedia dengan baik - mulai dari perangkat komputer, jaringan internet, hingga sistem pengawasan.

Bagi siswa, masa-masa menjelang hari H akan menjadi ujian mental. Mereka bukan hanya dituntut menguasai materi, tetapi juga menjaga kesehatan fisik dan psikologis. Karena itu, guru BK akan ikut berperan memberi konseling ringan agar siswa tetap percaya diri, fokus, dan tidak panik menghadapi ujian berbasis CBT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun