Keempat, Rapat Guru dan Koordinasi Teknis
Bagi guru, persiapan TKA adalah kerja ekstra. Tidak sekadar mengajar, mereka juga harus membimbing, menyusun kisi-kisi, sekaligus mengatur jadwal pembinaan. Rapat koordinasi yang melibatkan seluruh dewan guru menjadi momentum penting.
Dalam forum itu, semua disepakati: jadwal bimbingan, teknis try out, hingga mekanisme evaluasi. “Kita ingin TKA tidak hanya jadi ujian, tapi juga pengalaman belajar yang berharga,” ungkap salah satu guru matematika dalam rapat. Semangat kolektif inilah yang membuat persiapan TKA terasa seperti kerja bersama, bukan beban individual.
Kelima, Bimbingan Intensif dan Try Out
Salah satu strategi utama sekolah adalah pembinaan intensif selama sebulan penuh. Siswa mendapatkan tambahan jam pelajaran khusus, dipandu guru bidang studi. Materi difokuskan pada tiga mata pelajaran utama dan mata pelajaran pilihan siswa.
Selain itu, diadakan try out berbasis komputer. Tujuannya bukan hanya menguji pemahaman siswa, tetapi juga melatih mereka beradaptasi dengan sistem Computer Based Test (CBT). Latihan ini penting, sebab tidak semua siswa terbiasa mengerjakan soal di layar komputer.
Hasil try out harus dianalisis bersama. Siswa yang nilainya rendah perlu mendapat pendampingan khusus, sementara yang sudah cukup baik didorong untuk menjadi tutor sebaya bagi teman-temannya. Dengan cara ini, suasana belajar menjadi kolaboratif, bukan kompetitif semata.
Keenam, Menjelang Hari H
Menjelang pelaksanaan TKA pada bulan November, atmosfer di sekolah akan semakin terasa serius. Jadwal resmi dan teknis ujian akan kembali disosialisasikan kepada siswa agar tidak ada yang kebingungan.
Guru akan terus memotivasi, sementara pihak sekolah memastikan sarana prasarana ujian berbasis komputer tersedia dengan baik - mulai dari perangkat komputer, jaringan internet, hingga sistem pengawasan.
Bagi siswa, masa-masa menjelang hari H akan menjadi ujian mental. Mereka bukan hanya dituntut menguasai materi, tetapi juga menjaga kesehatan fisik dan psikologis. Karena itu, guru BK akan ikut berperan memberi konseling ringan agar siswa tetap percaya diri, fokus, dan tidak panik menghadapi ujian berbasis CBT.