One in a Million Moment di Balik Jalan Sore
Kadang momen istimewa justru muncul dari hal paling sederhana. Misalnya saat jalan sore di kompleks, tiba-tiba bertemu tetangga lama yang sudah jarang disapa, atau disapa hangat oleh anak-anak kecil yang bermain, bahkan mungkin bertemu badut yang menghibur warga.
Sekilas terlihat biasa, tetapi itu adalah one in a million moment yang tak bisa dibeli dengan uang. Jalan sore memberi kejutan-kejutan kecil yang menyegarkan hari. Kita pun tersadar, kebahagiaan tak selalu datang dari peristiwa besar, melainkan dari interaksi manusiawi yang tulus.
Itulah mengapa jalan kaki tidak sekadar common sense untuk kesehatan, tapi juga bisa jadi civic sense yang memperkaya pengalaman sosial, bahkan menghadirkan "momen satu banding sejuta" di tengah kesibukan kita.
Bahaya Jika Kita Berhenti Melangkah
Sayangnya, aktivitas sederhana ini sering dianggap remeh. Kita lebih memilih mengurung diri dengan gawai, memindahkan interaksi sosial ke layar, dan membiarkan tubuh makin malas bergerak. Akibatnya berlapis:
Bahaya kesehatan: meningkatnya obesitas, hipertensi, dan penyakit jantung. Menurut Kementerian Kesehatan (2023), 10,9 juta orang Indonesia hidup dengan diabetes, dan gaya hidup sedentari menjadi salah satu penyebab utamanya.
Bahaya sosial: berkurangnya interaksi langsung membuat modal sosial menipis. Tanpa civic sense, lingkungan bisa menjadi sekadar kumpulan rumah, bukan komunitas.
Bahaya psikologis: keterputusan sosial meningkatkan risiko depresi dan kesepian, terutama di kalangan anak muda dan lansia.
Artinya, berhenti berjalan bukan hanya soal tubuh yang makin rapuh, tapi juga masyarakat yang makin renggang.