Melihat kota dari ketinggian memberi perspektif berbeda. Saya bisa menyadari bahwa Jakarta bukan hanya tentang kemacetan atau gedung pencakar langit, tetapi juga tentang komunitas, warna, dan cerita yang hidup di setiap sudutnya.
Jakarta dari atas tampak seperti kota yang tak pernah tidur, hiruk pikuk kendaraan, gedung yang tak henti bertumbuh, dan jalan-jalan yang terus berdenyut. Tapi dari dekat, di sudut-sudut yang mungkin tak pernah kita perhatikan, ada kehidupan sederhana yang memegang peran besar: penjual tanaman di pinggir jalan, menjaga hijau tetap hidup di tengah lautan beton.
Mereka adalah kontras yang indah sekaligus paradoks yang nyata, menjual napas segar di udara yang tercemar, menawarkan ketenangan di tengah bising klakson, menumbuhkan kehidupan di ruang yang nyaris habis.
Bagi saya, momen ini mengajarkan bahwa di balik wajah modern sebuah kota, selalu ada denyut kehidupan sederhana yang menjadi jantungnya.
Dan di sanalah, saya sadar... Jakarta bukan hanya tentang seberapa tinggi kita membangun gedung, tapi juga seberapa kuat kita menjaga kehidupan yang tumbuh di bawahnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI