Mohon tunggu...
Tupari
Tupari Mohon Tunggu... Guru di SMA Negeri 2 Bandar Lampung

Saya adalah pendidik dan penulis yang percaya bahwa kata-kata memiliki daya ubah. Dengan pengalaman lebih dari 21 tahun di dunia pendidikan, saya berusaha merangkai nilai-nilai moral, spiritual, dan sosial ke dalam pembelajaran yang membumi. Menulis bagi saya bukan sekadar ekspresi, tapi juga aksi. Saya senang mengulas topik tentang kepemimpinan, tantangan dunia pendidikan, sosiologi, serta praktik hidup moderat yang terangkum dalam website pribadi: https://tupari.id/. Kompasiana saya jadikan ruang untuk berbagi suara, cerita, dan gagasan yang mungkin sederhana, namun bisa menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Selingkuh = Selingan Indah Keluarga Utuh? Mustahil!

21 Juli 2025   13:30 Diperbarui: 21 Juli 2025   13:45 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sering kali, perselingkuhan terjadi karena seseorang merasa kosong, tidak bahagia, atau tak mampu menghadapi tekanan hidup dengan sehat. Maka, pembangunan harga diri dan komitmen untuk tumbuh adalah proses jangka panjang yang tidak boleh diabaikan.

Terakhir, penting untuk selalu mengingat konsekuensi nyata dari selingkuh. Kepuasan sesaat sering kali membawa kehancuran jangka panjang, hubungan hancur, keluarga berantakan, anak kehilangan figur, dan rasa bersalah yang tak kunjung reda. 

Menyadari betapa berharganya hubungan yang tulus dan kepercayaan yang telah dibangun, bisa menjadi pengingat kuat agar seseorang tidak terjebak dalam pengulangan kesalahan yang sama. 

Mengobati perselingkuhan artinya memilih menjadi pribadi yang lebih dewasa, bertanggung jawab, dan berani menghadapi kehidupan tanpa bersembunyi di balik pengkhianatan. Sadari nilai keluarga. Jangan menunggu semuanya hancur untuk menyadari apa yang paling berharga.

Penutup: Tak Ada Keluarga Utuh dari Selingkuh

Jadi, selingkuh bukan selingan indah. Ia mungkin menyenangkan di awal, tapi hampir selalu meninggalkan luka di akhir.

Jika kamu sedang tergoda atau bahkan sedang dalam hubungan terlarang, ingat: kebahagiaan semu tak sebanding dengan kehilangan yang nyata.

Keluarga yang utuh tidak dibangun di atas kebohongan, tapi di atas komitmen, perjuangan, dan saling menjaga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun