Mohon tunggu...
Shofwan Karim
Shofwan Karim Mohon Tunggu... Pembelajar

Pembelajar dalam berfikir, bertulis, berbicara dan berikhtiar.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dinamika Politik di Nagari Matahari (1981-2015)

4 Oktober 2025   16:57 Diperbarui: 4 Oktober 2025   17:17 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum Pemilu tahun 1982, oleh Umbuik Mudo, anak nagari yang tadi,  mengusahakan lagi bantuan untuk Masjid Taqwa Muhammadiyah yang sudah  mulai berdiri  tetapi belum selesai di Semenanjung Dusun tadi. 

Ketika bantuan akan dicairkan,  hebohlah Wali Nagari Matahari dan pengurus Masjid Raya. Mengapa bisa keluar bantuan itu, karena di Masjid Taqwa Muhammadiyah itu adalah sarang  Partai Kubus Hitam (PKH). 

Secara internal Muhammadiyah,  konflik muncul  pula kepermukaan. Di antara warga Muhammadiyah Ranting  Desa Camin Jaya, ada 3  orang  pengurus yang tergusur. Mereka menghadap Bupati yang waktu itu adalah Putra Danau Jaya, di seberang nagari Matahari. Mereka menuntut Bupati  supaya bantuan itu dipindahkan dari  Desa Camin Jaya. 

Alasannya Masjid itu sarang  Partai Kubus Hitam  dan kalau dibantu juga, maka Partai  Pohon Rimbun (PPR)   tidak akan pernah Menang.  Mereka seakan kompak dengan Wali Nagari dan Pengurus Masjid Raya Matahari. 

Bupati menerima tuntutan itu. Bupati datang langsung menemui Kepala Instansi Tingkat Provinsi  Kakanwil UR, dari mana sumber bantuan,  untuk menyampaikan hal itu supaya bantuan tadi  dipindahkan.

Setelah Bupati pergi maka Umbuik Mudo, anak nagari yang bekerja di Kakanwil UR  itu serta mengusulkan bantuan tadi dipanggil kepala instansinya bahwa Bupati Solok minta dipindahkan bantuan itu karena ada pengaduan dari kaum ulama Desa Camin Jaya, yang menuduh masjid baru itu sarang PKH.

Serta merta kepala instansi meminta supaya "waang" (panggilan akrab untuk si pengusul),  menjadi "maklum". Karena sekarang yang berkuasa  adalah Partai PPR.  Dan Bupati adalah Penasihat Partai PPR. Karena Partai PPR yang  meminta dipindahkan bantuan itu. maka dipanggillah Pimpro Ahmad, Kabid Spiritual sehingga bantuan itu dipindahkan ke Masjid Muttaqin,  kawasan lain   di ibukota Provinsi, dekat rumahnya. 

Perantau Heboh

Heboh kabar itu sampai ke rantau warga Desa Camin Jaya, khususnya dan umumnya warga Nagari Matahari  di Jakarta, Bandung, Yogya, Surabaya dan kota-kota lainnya di Tanah Air.

 Mereka semua penasaran sehingga mereka mengumpulkan zakat, wakaf, infaq .  Terkumpullah bantuan yang cukup besar waktu itu, sekitar 100 Juta Rupiah (1981 kurs 1 dollar US = 630 Rph).  Dengan begitu cepatlah Masjid Taqwa Muhammadiyah itu selesai.

Namun keadaan itu membuat heboh lain. Boleh disebut dampak politik.  Di antaranya berakibat  keluarga tokoh yang dituduh anti PPR tercampak.  Sebelum Pemilu 1982, dua orang isteri dari 2 Pengurus Ranting  PRM yang baru tadi, dipindahkan dari guru agama SDN  Camin Jaya menjadi guru agama di Muara Lautan dan di Lubuak Gondam yang amat jauh dari Nagari Matahari. Berjarak dari Camin Jaya 147 km dan 167 km jauh ke hilir wilayah bagian Solok  dari Utara ke Selatan.  

Penjelasan yang off the record adalah bahwa yang mengatakan 3 orang pengurus lama yang tergusur itu yang melapor ke Bupati  bersumber dari Drs. H. Langit Biru, Mantan Kakan UR  Kabupaten.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun