Mohon tunggu...
Shofwan Karim
Shofwan Karim Mohon Tunggu... Pembelajar

Pembelajar dalam berfikir, bertulis, berbicara dan berikhtiar.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mosuo, Pernikahan Berjalan, "Matrilineal" dan "Guangxi"

5 September 2025   08:06 Diperbarui: 11 September 2025   09:29 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nyanyian, lagu penyambut tamu pengantar "dinner" oleh anak muda Mosuo (Foto/Dok)

Suku Mosuo, Pernikahan Berjalan, "Matrilineal" dan "Guangxi"

Oleh Shofwan Karim

 

screenshot-2025-09-05-at-07-22-12-68ba2de9c925c43b725a9955.png
screenshot-2025-09-05-at-07-22-12-68ba2de9c925c43b725a9955.png

Dua Wanita Suku Maosuo (Foto/ SK)

Kami diterima tokoh masyarakat Suku Mosuo Prof Cao Jian Ping, Dorji, Erging, Jason Ui, Freya, Suofeya Pada hari ke-4-5 kunjungan ke Provinsi Yunnan. Dari lijiang kami ke Danau Lugu. Di Kota kecil Kecamatan ini hidup satu suku yang mereka sebut Mosuo.

Komunitas etnis minoritas ini tinggal di wilayah Danau Lugu perbatasan Provinsi Yunnan dan Sichuan. Danau yang membentang di dua provinsi Yunnan dan Sichuan itu disebut Lugu oleh Suku Mosuo dengan arti Lu berarti 'lembah' dan Gu  artinya 'di dalam'.

Gabungan dua kata menjadi danau di dalam lembah. Danau ini menjadi ikon wisata memancing dan wisata perahu.

1-kampung-mosuo-68ba35e7ed641513b818676c.jpg
1-kampung-mosuo-68ba35e7ed641513b818676c.jpg
                                                                 Perkampungan Mosuo Danau Lugu terletak sebagian di Kabupetan Ninglang,                                                                                        Provinsi  Yunnan dan Sebagian di Kabupaten Yanyuan, Provinsi Sichuan, Tiongkok ( Foto  Beautiful Guangxi)                                                                            

Bersamaan  keunikan sistem kekerabatan yang matrilineal suku Mosuo, mereka sepenuhnya matriachat sebagai "Kerajaan Perempuan". Garis keturunan mereka dan pewarisan harta benda mengikuti garis ibu. Sekaligus kaum ibu yang berkuasa.

Mereka suka menyebut nenek perempuan yang menjadi "tungganai" (pemimpin keluarga). Hal itu diceritakan oleh Haeye, sehabis makan malam di kediaman khusus salah satu warga tak jauh dari hotel kami di bibir Danau Lugu.

Pernikahan pada suku ini berbeda dg suku lain.  Pada Suku Mosuo disebut sebagai "pernikahan berjalan" walking married, yang disebut Axia.

Pria mengunjungi wanita di malam hari di kamar pribadinya. Esok harinya Pria dapat pergi. Bila ada anak yang dilahirkan si wanita,  maka anak atau anak-anak dipelihara dan dibesarkan oleh keluarga wanita serta saudara mereka  yang lain baik  perempuan dan  laki-laki pihak ibunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun