Tunjangan ini menciptakan jurang pemisah antara penguasa dan rakyat. Pejabat menjadi terasing dari realitas, merasa bahwa mereka adalah pengecualian dari aturan yang berlaku untuk semua orang. Mereka tidak memiliki rasa kepemilikan terhadap uang rakyat karena mereka tidak pernah merasakan uangnya sendiri dipotong untuk kepentingan bersama.
Saatnya Merebut Kembali Keadilan
Menggugat tunjangan pajak penghasilan para pejabat bukan berarti kita anti-pajak. Justru sebaliknya. Kita sedang menuntut keadilan sejati dalam sistem perpajakan. Kita ingin memastikan bahwa semua pihak, tanpa terkecuali, memiliki kewajiban yang sama.
Menggugat tunjangan ini adalah langkah awal untuk mengembalikan kepercayaan publik. Sudah saatnya pejabat negara berhenti meminta privilese dan mulai mencontohkan pengorbanan. Biarkan mereka membayar pajak dari gaji mereka sendiri, sama seperti para guru, buruh, dan karyawan yang setiap hari berjuang untuk keluarga dan negara.
Dengan menghapus tunjangan ini, kita tidak hanya menghemat anggaran, tetapi juga membangun kembali fondasi moral bangsa.
Mari kita jadikan pajak sebagai bukti kesetaraan, bukan sebagai alat untuk menciptakan kasta dan privilese.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI