Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis

Kompasianer

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Masa Depan Uang: Blockchain, Privasi, dan Dilema Moral Ekonomi Digital

31 Juli 2025   00:01 Diperbarui: 30 Juli 2025   23:49 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi masa depan uang | Tuhombowo Wau

~Menimbang ulang makna uang, kepercayaan, dan keadilan di era teknologi~

Pernahkah Anda membayangkan dunia tanpa bank? Atau transaksi tanpa batas negara? Teknologi bernama blockchain dan munculnya mata uang kripto seperti Bitcoin sedang membuka jalan menuju masa depan seperti itu.

Tapi, ini bukan hanya soal teknologi canggih atau investasi cepat kaya. Di balik layar, sedang terjadi perubahan besar dalam cara kita memandang uang, privasi, keadilan, bahkan kepercayaan. Mari kita gali lebih dalam: bukan hanya dari sisi ekonomi, tapi juga etika, hukum, sosiologi, dan teknologi.

1. Uang yang Tak Lagi Dipegang Negara

Desentralisasi: Uang tanpa Bank, Pasar tanpa Penguasa
Blockchain adalah sistem yang memungkinkan kita menyimpan dan mengirim uang tanpa perlu lembaga seperti bank. Dalam sistem ini, data tidak tersimpan di satu tempat, tapi tersebar di ribuan komputer di seluruh dunia. Tidak ada satu pihak pun yang benar-benar mengendalikan.

Banyak orang menyambut ini sebagai kabar baik: sistem yang terbuka, transparan, dan lebih adil. Tapi masalahnya, jika tidak ada pengatur, siapa yang bertanggung jawab kalau terjadi kekacauan? Jika nilai mata uang kripto turun drastis, siapa yang melindungi pengguna awam?

Inflasi, Stabilitas, dan Logika Baru Keuangan
Uang kripto seperti Bitcoin hanya punya suplai terbatas. Beda dengan uang rupiah atau dolar yang bisa dicetak lebih banyak oleh negara. Ini membuatnya tahan terhadap inflasi, tapi juga berisiko menimbulkan deflasi (harga barang turun terus), yang justru bisa memperlambat ekonomi.

Dengan kata lain, sistem keuangan baru ini punya logika sendiri, yang tidak selalu cocok dengan cara kerja ekonomi dunia saat ini.

2. Privasi dan Dilema Etika

Privasi di Dunia yang Terlalu Terbuka
Semua transaksi di blockchain bisa dilihat siapa saja. Transparan? Iya. Tapi bagaimana dengan privasi kita?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun