Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Apa Misi Bundesnachrichtendienst di Indonesia?

28 Desember 2020   07:02 Diperbarui: 28 Desember 2020   17:01 2188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bundesnachrichtendienst | Foto: Sputnik News

Mungkinkah "si pegawai" bukan pegawai Kedutaan biasa? Perlukah hal ini diungkap untuk ditindaklanjuti? Hemat saya, mungkin bukan pegawai biasa dan harus diproses serius.

Sejak awal saya sudah curiga. Dan akhirnya terkonfirmasi kemarin, Minggu (27/12/2020). Konfirmasi yang saya maksud adalah, artikel berita yang dipublikasikan Kompas.com dengan judul "Komisi I DPR Sebut Orang Asing yang Sambangi FPI Pegawai Intelijen Jerman".

Pada artikel diberitakan, anggota Komisi I DPR RI M. Farhan mengatakan, si pegawai bukanlah seorang diplomat, tetapi anggota Badan Intelijen Luar Negeri Jerman.

Berdasarkan data yang diperoleh Farhan, si pegawai ternyata bernama Suzanne Hall, tidak terdaftar namanya di Kementerian Luar Negeri Jerman, melainkan di badan intelijen khusus "Bundesnachrichtendienst" atau BND.

"Ternyata ketika dilakukan penyelidikan ke beberapa sumber kita di Berlin langsung, Suzanne Hall ini bukan pula pegawai pemerintah yang tercatat di Kementerian Luar Negeri Jerman. Dia tercatat sebagai pegawai BND atau Badan Intelijen Jerman," kata Farhan, Minggu (27/12/2020).

Untuk mencari tahu kebenaran pernyataan Farhan, saya menonton tayangan video di YouTube, yakni diskusi bersama yang melibatkan Farhan, Hikmahanto Juwana, dan Habiburokhman.

Dan bahkan, supaya mendapat pengetahuan mengenai keberadaan BND, saya juga telah "melacak" sejumlah situs di internet. Hasilnya, saya menyimpulkan bahwa tindakan si pegawai Kedubes Jerman identik dengan aksi spionase.

Tentu, yang berkewenangan memberi kesimpulan resmi dan bermanfaat adalah pemerintah dan intelijen Indonesia. Dan andaikata benar spionase, maka "nasib" Indonesia mirip yang pernah dialami Irak dan Turki.

Saya tidak perlu mengulas panjang lebar, yang jelas dulu Irak dan Turki sempat berurusan dengan Jerman. Sila baca: What is Germany's Intelligence Service Doing in Iraq? dan Turkey Calls German Spying 'Completely Unacceptable'.

Adakah Korelasi Kepentingan antara Bundesnachrichtendienst dan Uni Eropa?

Sekali lagi, pertanyaan ini layak disampaikan jika akhirnya terbukti Suzanne Hall melakukan aksi spionase. Harapannya, tidak ke arah sana. Namun, mengingat badan intelijen Jerman tersebut sempat punya "kenangan" di Indonesia, langkah waspada patut dijalankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun