Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pamer Saldo ATM Lagi "Ngetren", Kamu Enggak Ikutan?

22 November 2019   12:03 Diperbarui: 13 April 2021   18:59 2021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saldo ATM salah seorang artis berinisial BK (YouTube Uya Kuya TV) | Sumber Gambar: kumparan.com

Kemarin sore, di sebuah warung kopi, salah seorang teman bertanya kepada saya, "Bro, kayaknya lagi ngetren tuh pamer saldo (ATM) di kalangan artis, elo enggak ikutan pamer?".

Lalu saya menjawabnya, "Emangnya gue artis? Lagian isi ATM gue sangat-sangat jauh di bawah mereka. Boro-boro nyampe miliaran, belasan juta aja kagak ada. Kalo punya uang banyak mah ngapain kita ngopi di pinggir jalan."

Betul, aksi pamer isi tabungan pribadi di kalangan artis lagi ramai, semacam fenomena baru, meskipun tidak semua artis melakukan hal yang sama, bahkan tidak sedikit dari antara mereka yang melayangkan kritikan maupun cibiran.

Betul pula bahwa saya bukanlah artis, apalagi pemilik uang tabungan miliaran rupiah. Persis apa yang saya sampaikan ke teman saya, uang yang saya punya terlalu jauh di bawah apa yang dimiliki para artis. Maklum, nasib saya belum membaik.

Dan seandainya pun saya punya uang yang cukup banyak (katakan Amin buat saya), saya berharap tidak sampai pamer, karena hal itu sangat menyakiti perasaan mereka yang tidak punya, berpotensi mengancam keselamatan diri saya, serta sesungguhnya nihil manfaat.

Bukan berarti saya tidak suka dengan mereka yang pamer uang misalnya saya disebut iri atau apa, tapi menurut saya sebaiknya tidak perlu dilakukan. Sebagian alasannya sudah saya uraikan di atas.

Pertanyaannya, siapa sih para artis (termasuk youtuber juga) yang suka pamer saldo ATM itu? Di sini mungkin tidak dijabarkan detail siapa, kapan dan di mana lokasi pengecekan saldo, namun berikut beberapa nama serta jumlah saldo yang 'dipamerkan', yang saya himpun dari berbagai sumber.

Antara lain, Barbie Kumalasari (Rp 3,1 miliar), Raffi Ahmad (Rp 174 juta), Nikita Mirzani (Rp 1,76 miliar), Ria Ricis (Rp 1,8 miliar), Rizky Febian (Rp 69 juta), dan Ruben Onsu (Rp 27 miliar). Itulah deretan nama yang diangkat media. Mungkin masih ada lagi yang lain.

Bagaimana bisa tiba-tiba muncul fenomena pamer saldo tersebut? "Pelaku" pertamanya adalah Barbie Kumalasari, selanjutnya diikuti oleh sejumlah artis tadi. 

Berawal ketika Barbie yang mengaku orang kaya ditantang membuka saldo ATM oleh Uya Kuya (seperti tayang pada Youtube Uya Kuya TV). Menanggapi tantangan Uya, Barbie pun menunjukkan saldo dari dua kartu ATM berbeda, yang total isinya mencapai Rp 3,1 miliar.

Apakah cuma yang tertera pada saldo ATM harta dalam bentuk uang yang dimiliki para artis tersebut? Tentu tidak. Mereka bisa saja masih punya rekening lain yang saldonya lebih besar lagi.

Bagaimana tanggapan Anda (dan saya) ketika tahu nominal saldo mereka, apakah merasa iri dan tidak suka? Mestinya juga tidak. Bagaimana pun, apa yang mereka dapatkan itu adalah hasil kerja keras mereka.

Kalau pun merasa iri, wajar saja. Perasaan iri justru baik, selama sisinya positif. Maksudnya, Anda dan saya harus berpikir bagaimana supaya bisa punya uang banyak. Caranya, ya harus berkarya dan bekerja keras seperti mereka.

Selanjutnya, siapakah para artis yang 'tidak senang' dengan ulah teman-teman mereka itu sehingga dengan secara terbuka menyampaikan kritik? Mereka yakni Tamara Bleszynski, Andhika Pratama, Darius Sinathrya, dan Andovi da Lopez. 

Kritik yang agak 'pedas' datang dari Tamara. Di akun Instagramnya, Tamara mengatakan, memamerkan saldo ATM adalah sesuatu yang tidak pantas, 'kampungan', dan memalukan. 

Hal yang perlu dipahami, kritik Tamara dan kawan-kawan tidaklah bermakna negatif. Menunjukkan sikap begitu bukan berarti karena kalah kaya atau sejenisnya. Tidak ada yang tahu, bisa saja uang mereka malah lebih banyak lagi.

Tujuannya pasti baik, sebagai sesama public figure sudah sewajarnya saling mengingatkan demi menjaga citra. Namanya public figure sudah barang tentu menjadi sorotan orang banyak, dan kiranya patut diteladani.

Kehabisan akal dalam membuat konten tidak jadi alasan memproduksi tayangan video yang kurang berbobot, yang penting viewer banyak. Atau anggaplah supaya orang termotivasi menghasilkan uang.

Tidak adakah cara yang lebih edukatif? Apakah maksudnya bahwa satu-satunya cara mendapatkan uang adalah menjadi youtuber dengan jumlah subscribe dan viewer melimpah?

Barbie Kumalasari tidak salah sebagai "pelaku" pertama, karena memang dia hanya menanggapi tantangan. Kesalahannya ada pada mereka yang akhirnya ikut-ikutan dan menjadikannya tren.

Hikmahnya, kalau punya uang berlebihan, tidak perlu dipamerkan. Cukup diri sendiri dan Tuhan yang tahu. Jangan juga 'memancing' orang berbuat dosa, misalnya sampai berniat mencuri uang Anda.

Daripada sekadar dipamerkan tapi nihil manfaat, mending berbagi kasih kepada mereka yang lemah, miskin dan tersisih. Dengan demikian berkah dari Tuhan pun akan semakin mendekat. Setuju?

***

[1] [2] [3] [4] [5] [6]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun