Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Bukankah KPK Dibentuk Memang untuk Dibubarkan?

18 September 2019   19:59 Diperbarui: 18 September 2019   20:03 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kembali pada pokok pembahasan, saya mengatakan bahwa KPK dibentuk memang untuk dibubarkan. Pembubaran yang saya maksud adalah kelak jika persoalan korupsi di negeri ini mengalami penurunan, atau bahkan hilang sama sekali.

Artinya pembubaran KPK bukan dilakukan sekarang karena masih dibutuhkan untuk mengimbangi ulah-ulah buruk para koruptor. Sekali lagi, belum saatnya dibubarkan.

Namun demikian, bukankah semua pihak mestinya sadar bahwa di samping membela keberadaan KPK, salah satu upaya lainnya yang jauh lebih baik adalah membantu KPK menyelesaikan misinya?

Mengapa kita kelihatannya cuma fokus menolak pelemahan atau pembubaran KPK, sementara kita tidak berusaha menghindari diri dari tindakan koruptif dalam kehidupan sehari-hari?

Mengapa terjebak pada 'pengabadian' KPK tetapi tidak membenahi diri masing-masing supaya kelak tidak jadi salah seorang "pasien" KPK?

Sebenarnya kehadiran KPK itu sama dengan perlunya polisi lalu lintas yang salah satu tugasnya adalah merajia para pengendara yang melanggar aturan di jalan raya.

Masih pentingkah polisi lalu lintas atau KPK jika kita semuanya sudah sadar aturan dan berusaha tidak melakukan pelanggaran? Mengapa kita tidak membangun kesadaran daripada gigih mempertahankan adanya polisi lalu lintas atau KPK?

Saya khawatir mereka yang teriak-teriak "selamatkan KPK" tanpa membentengi diri dari sikap koruptif itu sesungguhnya bagian dari orang-orang yang ingin melanggengkan korupsi. 

Jangan abadikan KPK, misi lembaga itu harus selesai. Caranya, jangan cuma pandai menggaungkan slogan "save KPK" atau "katakan tidak pada korupsi", tetapi hentikanlah kebiasaan-kebiasaan kecil yang berpotensi membuat kita jadi koruptor.

Jangan hanya ratapi nasib KPK, tetapi tangisi pula diri Anda yang masih korupsi. Mau memberantas korupsi? Mulailah dari diri Anda sendiri.

Salam antikorupsi!

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun