Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Usai Bertemu, Surya Paloh dan Anies Baswedan "Dihakimi"

25 Juli 2019   00:09 Diperbarui: 25 Juli 2019   00:19 1193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan ketika ditanya tentang dukungan Partai NasDem, Anies menjawab bahwa dia masih sibuk menjalankan tugasnya sebagai gubernur. Dia mengatakan yang dibahas bersama Surya yakni seputar perkembangan Jakarta.

"Enggak enggak, pokoknya bahas Jakarta saja," jelas Anies.

Di sinilah menariknya. Ada apa dengan Surya mengundang Anies, apakah betul seperti yang dia dan Anies akui? Adakah poin-poin pembicaraan lain?

Apa pun hasil lengkap pembicaraannya, hanya mereka berdualah yang tahu. Yang jelas, usai pertemuan, ada beberapa pihak yang tampaknya menanggapi aneh.

Misalnya saja pihak PDI Perjuangan (PDI-P). Sekretaris Bidang Pendidikan dan Pelatihan DPP PDI-P, Eva Kusuma Sundari merasa kaget dan kecewa dengan manuver Surya. Dia mengaku hal itu berpotensi membuat polarisasi baru pasca Pilpres 2019. 

"Manuver Pak Surya Paloh dengan mendukung Anies Baswedan tentu mengagetkan dan mengecewakan, walau itu hak beliau sih. Saya khawatir bikin polarisasi baru dan mewadahi residu-residu yang potensial mengganggu konsolidasi Pak Jokowi," tutur Eva.

Menurut Eva, seharusnya partai anggota koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin tidak bermanuver, melainkan fokus menyukseskan program Nawacita.

"Hmm... kasihan Pak Jokowi, ya, koalisinya tidak fokus membantu beliau. Pak Jokowi sedang bekerja keras untuk konsolidasi pasukan, membersihkan residu-residu pemilu yang menyebabkan polarisasi untuk bersatu bekerja mewujudkan Nawacita yang merupakan amanah rakyat," lanjut Eva.

Selain PDI-P, muncul pula tanggapan dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Salah seorang Ketua DPP PSI yaitu Tsamara Amany mengatakan, jika dukungan terhadap Anies betul terjadi maka partainya tidak akan berkoalisi dengan NasDem.

Bagi PSI, tindakan yang dilakukan NasDem sangat pragmatis. Berikut tanggapan Tsamara:

"Kami di PSI berbeda dengan NasDem. Maaf, meski kami sama-sama mendukung Pak Jokowi, kami tidak akan pernah bisa berkoalisi dengan mereka yang menggunakan politisasi agama untuk meraih kekuasaan. Dulu kami pernah mengkritik kaum nasionalis yang terlalu pragmatis dan berkoalisi dengan tokoh-tokoh yang membiarkan dan menggunakan politisasi agama. Hari ini kita jadi saksi bahwa pragmatisme semacam itu nyata. Semoga ini jadi pelajaran bersama untuk kita. Kami pastikan PSI tidak akan pernah memiliki pragmatisme semacam itu," tegas Tsamara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun