Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mahfud MD Mestinya Masuk Kabinet Jokowi, Ini Alasannya

6 Juli 2019   19:23 Diperbarui: 6 Juli 2019   19:25 2983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD | Gambar: kompas.com

Selain itu, Mahfud MD sampai saat ini ikut membantu pemerintah yang berkaitan dengan urusan hukum dan ideologi, yaitu Anggota Tim Konsultan Ahli Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) dan Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.

Segudang pengalaman dan prestasi, itulah Mahfud MD. Saya rasa tidak ada seorang pun yang meragukan kemampuan beliau. 

Kedua, meski usianya sudah mencapai 62 tahun, semangat Mahfud MD tidak kalah dengan tokoh-tokoh lain, termasuk bila disandingkan dengan mereka yang mengaku generasi milenial. Bahkan beliau ternyata diketahui sedang menjadi pembina bagi anak-anak muda yang dipersiapkan jadi pemimpin masa depan.

Ketiga, Mahfud MD tidak pernah tersangkut persoalan hukum, entah itu masalah korupsi atau pun yang lain. Syarat "suci" dari masalah yang wajib jadi salah satu kriteria penting bagi Jokowi-Ma'ruf Amin dalam memilih para menterinya nanti. Dan hal ini jelas sudah dipenuhi oleh Mahfud MD.

Keempat, ini sangat-sangat penting. Mahfud MD hampir saja jadi cawapresnya Jokowi, tepat di menit-menit terakhir sebelum akhirnya Jokowi mengumumkan nama Ma'ruf Amin, tepatnya pada 9 Agustus 2018. Ceritanya sila cari di berbagai media.

Jika berada di posisi Mahfud MD pada waktu itu, pasti saya dan Anda akan merasa kecewa berat. Dan sepertinya beliau mengalaminya. Manusiawi. Lalu apa yang kemudian dilakukan beliau?

Mahfud MD tidak menyimpan rasa sakit hati, apalagi dendam. Beliau tetap santai dan menikmati kesehariannya penuh gembira. Dan yang paling mengejutkan (dan membanggakan) lagi adalah, beliau tidak mengambil posisi sebagai 'oposisi' bagi Jokowi-Ma'ruf Amin sepanjang perhelatan Pilpres 2019, bahkan sampai sekarang.

Saya katakan poin keempat di atas penting jadi pertimbangan bukan karena Jokowi-Ma'ruf punya beban atau hutang kepada Mahfud MD, melainkan sebagai bentuk penghormatan kepada beliau atas kebesaran hatinya. 

Termasuk pula bagaimana supaya semangat lebih dan potensi yang dimiliki Mahfud MD dimanfaatkan oleh negara demi kebaikan bangsa ini. Ya, beliau sekarang memang boleh dikatakan sedang berada di pemerintahan (Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila), namun apakah cukup itu saja, mengingat masih banyak sebenarnya yang bisa disumbangkan beliau untuk negeri ini.

Terserah posisi jabatan apa yang nantinya dipercayakan kepada Mahfud MD, yang penting sebaiknya beliau ditempatkan langsung ke dalam sistem, yakni di kementerian. Barangkali bisa sebagai Menkumham, Menkopolhukam atau Menhan.

Sekali lagi menurut saya keempat poin di atas dapat dipertimbangkan oleh Jokowi-Ma'ruf Amin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun