Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sampai Kapan Prabowo Berhenti Mempermainkan Emosi Publik?

16 Februari 2019   00:26 Diperbarui: 16 Februari 2019   01:05 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daging dan Beras (Gambar: jambiupdate.co)

Saya menduga, mahalnya harga beras dan daging yang disebut Prabowo terjadi di hari besar, misalnya sepanjang momen perayaan agama.

Kalau demikian, memang benar. Sudah jadi tradisi, harga kebutuhan di pasaran pasti naik pada saat itu. Namanya pengusaha atau penjual pasti mencari untung, yang tentunya dilakukan terukur supaya tidak mengurangi minat konsumsi masyarakat. Dan selepas momen tersebut pun harga akhirnya berangsur normal. Ya, fluktuatif. Sama halnya dengan perubahan harga yang disebabkan gagalnya produksi dan kartel.

Atau jangan-jangan beras dan daging yang dimaksud jenis impor dan berkualitas tinggi? Kalau ini wajar. Harga jenis kebutuhan tersebut wajib disesuaikan dengan level kualitas dan komponen biaya logistik.

Yang pasti, pihak pemerintah sudah menjawab bahwa pernyataan Prabowo jauh dari fakta dan data yang sebenarnya.

"Harga kalau di ritel siapa bilang termahal? Tapi kalau di perdagangan internasional memang di Thailand itu murah. Tapi itu tidak ada di internasionalnya. Coba saja beli beras di Jepang, kalau tidak harganya dua kali lipat dari kita, sudahlah," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution.

Baiklah, barangkali Prabowo sedang berusaha menunjukkan kepeduliannya terhadap para pendukungnya di lokasi acara, yang mudah-mudahan tidak ada yang berprofesi sebagai petani dan peternak. Berharap dapat simpati dan dukungan.


Tetapi jika akhirnya di sana terdapat juga beberapa orang yang berprofesi sebagai petani dan peternak, kiranya tanggapan Jokowi berikut cukup menjawab:

"Menjaga stok seperti itu yang saya kira sangat bagus sekali. Artinya, kita menjaga keseimbangan, jangan sampai petani senang masyarakat enggak senang. Jangan sampai masyarakat senang, petani enggak senang. Kita menjaga keseimbangan, stok ini menjaga keseimbangan agar harga betul-betul terkendalikan dengan baik."

Pernyataan Prabowo pantas disesalkan. Seharusnya Prabowo senang produk para petani dan peternak lokal dihargai lebih tinggi. Semoga ini tidak menjadi bumerang yang menghantam mukanya sendiri.

Saya berharap Prabowo bisa berhenti membual. Jangan sampai terbiasa menyampaikan sesuatu hal tanpa dasar fakta dan data. Saya dan sebagian masyarakat Indonesia sudah muak dengan hoaks. Masyarakat Indonesia yang waras tidak rela menghabiskan waktu dan energi hanya untuk mencari kebenaran dari setiap pernyataan yang beliau lontarkan.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun