Mohon tunggu...
Tuhfah Almasati
Tuhfah Almasati Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Universitas Diponegoro

Halo, saya sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Undip 2020.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Maksimalkan Program PSN 3M Plus, Mahasiswa Undip Berikan Rekomendasi Pembuatan Perangkap Jentik Lavitrap di Setiap Rumah

15 Agustus 2020   02:16 Diperbarui: 15 Agustus 2020   02:13 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dokumen pribadi

Penyakit tular vektor akibat virus Dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti yaitu Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah Kota Depok, Jawa Barat. Ratusan kasus DBD dengan tiga kasus kematian akibat penyakit DBD membuat pemerintah Kota Depok tetap antisipasi terhadap masalah ini meskipun di tengah pandemi Covid-19.  

Kebijakan Pemerintah Kota Depok terkait permasalahan DBD hingga saat ini menerapkan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus untuk meningkatkan monitoring kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), serta memperkuat sinergisitas dengan Puskesmas dan Rumah Sakit di Kota Depok. 

PSN 3M Plus merupakan gerakan pemberantasan sarang nyamuk melalui 3M yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang. Sebab seperti yang kita tahu, bahwa siklus daur hidup jentik nyamuk sampai ke tahap daur hidup selanjutnya adalah 8-10 hari, maka para jumantik wajib melakukan kegiatan 3M setidaknya satu minggu sekali. Sedangkan nilai plus pada 3M Plus dapat diisi dengan menaburkan bubuk larvasida pada penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan kelambu saat tidur, menaruh ikan di penampungan air, dan lain-lain. 

RT 03 RW 15 Kelurahan Rangkapan Jaya Baru dalam rangka melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk sangat menggalakkan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (GSRSJ). Jumantik yaitu juru pemantau jentik yang ada di masing-masing rumah wajib bertanggung jawab terhadap perkembangan nyamuk di lingkungan rumahnya. Seperti yang kita tahu, DBD merupakan penyakit tular vektor disebabkan oleh virus Dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. 

Setiap bulan, petugas jumantik melakukan kunjungan ke tiap rumah warga untuk memeriksa tempat-tempat penampungan air di lingkungan rumah seperti bak mandi, ember, pot tanaman air, dispenser, genangan air di tanah, air kulkas, dan lainnya. Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik menurut Ketua PKK RT 03 RW 15 Kelurahan Rangkapan Jaya Baru sangat efektif untuk mengajak masyarakat bersama-sama menjaga kebersihan rumah untuk menghentikan perkembangan jentik nyamuk.

Selain Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik, RT 03 RW 15 Kelurahan Rangkapan Jaya Baru juga melaksanakan fogging secara berkala untuk membunuh nyamuk dan jentik nyamuk yang ada di lingkungan masyarakat. Pada tempat-tempat yang tidak menjadi tanggung jawab jumantik keluarga secara langsung seperti selokan, genangan air di jalan, di RT 03 terdapat kegiatan rutin pembersihan tempat-tempat tersebut oleh petugas.

RT 03 RW 15 Kelurahan Rangkapan Jaya Baru telah memperhatikan pelaksanaan program pemberantasan sarang nyamuk dengan cukup baik, dibuktikan dengan minimnya kasus DBD di lingkungan RT 03. Meskipun begitu, terutama memasuki masa musim pancaroba dimana masyarakat juga rentan terkena penyakit perkembangan nyamuk cukup sulit diatasi. Ditambah lagi, pandemi Covid-19 yang semakin membuat masyarakat khawatir akan kesehatannya. 

Untuk memaksimalkan program PSN 3M Plus yang sudah ada, kali ini saya sebagai mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro tahun 2020 memberikan rekomendasi kebijakan pembuatan Lavitrap (perangkap jentik/larva) di tiap rumah warga RT 03 RW 15 Kelurahan Rangkapan Jaya Baru. Lavitrap bisa dibuat sendiri di setiap keluarga bahkan alat ini dianggap lebih efektif dibanding fogging. Cara kerja lavitrap adalah alat ini dapat menarik perhatian nyamuk untuk bertelur di dalamnya kemudian telur nyamuk yang ada akan diperangkap di dalam lavitrap hingga menjadi larva (jentik). Setelah masa tertentu, larva akan dibuang ke tanah kering hingga mati. 

Cara membuat lavitrap sangat sederhana dengan bahan yang mudah ditemukan juga seperti botol air mineral bekas. Pertama, potong botol tersebut menjadi dua bagian. Ambil bagian atas botol yang telah terpotong, kemudian lepas tutupnya. Tempelkan saringan di ujung botol atas. Saringan dapat terbuat dari kawat strimin, sisa kelambu, atau alat lain. Rongga-rongga yang diciptakan tidak boleh terlalu longgar maupun terlalu sempit. Intinya adalah agar telur bisa masuk, tapi jentik tidak bisa keluar lagi.

Selanjutnya, lubangi tutup botol. Lalu tautkan kembali pada tempatnya, sehingga saringan dapat menempel sempurna. Masukkan bagian dalam posisi terbalik ke bagian bawah botol. Isi air hingga sebatas tutup botol. Tempelkan plastik hitam di sekeliling botol dan masukkan sedikit gula jawa dicampur ragi. Hal tersebut dilakukan karena nyamuk senang dengan tempat gelap dan air yang agak manis. 

Sumber gambar: health.kompas.com
Sumber gambar: health.kompas.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun