Mohon tunggu...
Tubagus Encep
Tubagus Encep Mohon Tunggu...

Asal Pandeglang, Kakek 1 Cucu, belajar mengajar di madrasah dan ingin terus belajar............E-mail: tebe.ncep@gmail.com, Twitter: @TebeNcep IG: tubagusencep

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kembalinya KompasTV ke "Khittoh"-nya

31 Januari 2016   01:06 Diperbarui: 31 Januari 2016   20:18 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Megah, mewah, membahana (gambar: dokpri) "]

[/caption]

Mata saya juga sempat memperhatikan munculnya Rizal Ramli yang langsung diwawancarai oleh awak Kompas TV, begitu juga dengan Gubernur Ganjar Pramono yang mengenakan batik indah di tengah nuansa busana hitam yang mendominasi busana undangan malam itu.

 Kembalinya KompasTV ke khittoh-nya

Sebagaimana yang diucapkan Wapres Jusuf Kalla bahwa kembalinya KompasTV menjadi tv berita sejatinya adalah kembalinya kompas tv ke khittohnya sebagai bagian dari dunia news yang selama menjadi andalan dan spesialiasi Kompas Gramedia (KG).

Di awal kemunculannya 2-3 tahun pertama, kompas tv seperti terlihat gamang menunjukan eksistensi arah siarannya, antara intertainment atawa news sebagai andalannya. Namun menggemanya "Suara Indonesia" di JCC kemarin telah memplokamirkan dirinya secara kuat sebagai tv berita Imdonesia yang akan mengabarkan seluruh peristiwa di Indonesia dan dunia dengan tepat, cepat, dan terpecaya.

 [caption caption="Beberapa selebriti kompasiana tampak hadir (gambar: dokpri) "]

[/caption]

Sebagai tv berita bukan berarti tidak unsur hiburan di dalamnya, namun tetap ada dan dikemas dengan nuansa berita.

Publik sendiri tentu saja akan terus melihat apakah kompas tv akan menjadi pencerah dan penyampai kebenaran lewat sajian-sajian beritanya ataukah melangkah menjadi corong penguasa demi eksistensi kekuasaannya.

Sebagaimana yang pernah terucap dari salah satu pendiri Kompas Gramedia (KG): "......tugas pers bukan umtuk menjilat penguasa tapi mengkritik penguasa". Semoga.

Suarakan terus #SuaraIndonesia

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun