Apakah yang terpenting dalam menulis? Menulis dan Membaca kah?
Oleh: Try Gunawan Zebua (Trygu)
Gunungsitoli, Senin, 09 Januari 2023
Inti dari tulisan ini adalah tentang menulis. Tulisan ini adalah berasal dari pengalaman saya sebagai penulis yang merasakan bagaimana atau seperti apa itu dunia tulis-menulis. Kendatipun tidak setiap hari menghasilkan sebuah tulisan, namun paling tidak sudah pernah menghasilkan karya tulis dan masih berlanjut menghasilkan sebuah karya tulis. Entah itu sebuah artikel, maupun sebuah buku solo.
Apakah itu menulis? ada berbagai defenisi atau pengertian dari menulis itu. Jika kita melihat dari jenis karya yang dihasilkan maka menulis adalah menghasilkan sebuah karya tulis berupa fiksi dan non fiksi. Hal tersebut terjadi karena jenis tulisan tersebut adalah fiksi dan non fiksi. Namun, pada perkembangannya, ada itu fiksi gaya non fiksi, maupun non fiksi gaya fiksi, atau dengan kata lain campuran antara jenis karya atau tulisan dari semulanya fiksi dan non fiksi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa menulis adalah menghasilkan karya tulis berupa fiksi, non fiksi, maupun campuran antara keduanya.
Jika kita melihat dari segi tebal dan tipisnya, ada itu karya tulisan berupa tulisan 1 (satu) lembar saja, berlembar-lembar atau dengan kata lain lembarannya banyak seperti sebuah buku. Itu disebabkan karena ada itu tulisan yang terdiri dari 1 (satu) lembar halaman kertas, maupun ada yang jumlahnya banyak sampai berlembar-lembar seperti sebuah buku. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa defenisi atau pengertian daripada menulis adalah menghasilkan sebuah karya tulis atau menulis dalam jumlah 1 (satu) lembar maupun berlembar-lembar.
Jika kita melihat dari segi tempat menulisnya, ada itu tulisan atau menulis secara online (digital) dan cetak. Hal tersebut terjadi karena ada itu yang menulis secara online di media massa, seperti Instagram (IG), Whatsapp (WA), dan bahkan di kompasiana ini, serta di berbagai tempat yang lainnya. Selain online, ada juga atau masih terdapat yang menulis tulisan pada media yang di cetak seperti buku cetak, atau apapun yang dicetak. Kendatipun sebenarnya lebih baik dan enak jika sebuah tulisan adalah hasil dari cetak karena kita masih bisa berkomunikasi secara langsung atau nyata dengan teman-teman, sedangkan jika online hanya melalui media yang ada, dimana beda gitu rasanya. Dari hal tersebut, maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa menulis adalah menghasilkan karya tulis di media online maupun cetak.
Jika kita melihat dari masa tulisan tersebut dihasilkan, maka ada itu tulisan masa lampau, masa kini dan masa depan. Hal tersebut terjadi karena ada itu tulisan yang dihasilkan, dibuat atau dipublish pada masa lampau, masa kini dan masa depan. Sehingga dapat kita ambil kesimpulan bahwa menulis adalah menghasilkan karya tulis pada masa lampau, masa kini dan masa depan.
Serta berbagai sudut pandang yang lainnya yang membuat defenisi atau pengertian dari menulis tersebut berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
Lantas, masuk kita pada inti tulisan ini, yaitu: apakah yang terpenting dalam menulis?
Jawab: yang terpenting dalam menulis adalah menulis. Jika kita tidak menulis atau tidak menghasilkan karya tulis tertentu, maka kita tidak pantas atau dengan kata lain tidak layak untuk dikatakan sebagai seorang penulis. Sehinga jika ingin atau mau dikatakan sebagai seorang penulis, maka menulislah. Itu hal yang benar atau wajib dilakukan. Bukan berkhayal-khayal atau berangan-angan belaka. Mimpi boleh, tapi jangan pula lupa untuk diwujudkan dengan tindakan nyata.
Bebas mau menulis apa pun, tidak ada paksaan sama sekali. Tidak harus menulis yang tema-tema berat dulu, bisa yang lebih mudah atau lebih kita pahami lebih dulu dan sangat-sangat dalam. Bisa juga dengan melihat sekeliling kita dan lalu kita menghasilkan sebuah karya tulis, dimana tidak mesti kita harus keluar daerah atau luar pulau, dan bahkan tidak perlu kita harus keluar negeri dulu baru menulis. Menulislah dari sekeliling kita, apa yang kita temukan di sekeliling kita maka tuliskannlah.
Tidak perlu juga harus ada gelar atau title penulis baru menulis, tetapi menulislah, mulai lah dengan menulis.
Setelah menulis lalu apa?
Supaya tulisan kita lebih bagus dan menarik, maka kita harus memperbanyak itu yang disebut sebagai membaca. Baca apa saja tulisan, tidak mesti yang berat-berat dulu. Tetapi apa saja, apalagi yang mudah kita pahami atau mengerti dengan baik. Apalagi itu jika kita ingin menulis artikel, maka baca-baca tulisan artikel tersebut. Begitu juga jika kita ingin menulis novel dan cerpen, maka baca-baca tulisan orang entah itu novel maupun cerpen sebagai bahan referensi kita. Sehingga nanti diharapkan kita akan menulis sesuai dengan ketentuan bakunya dan kita menulis lebih lancar.
Dari berbagai pernyataan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa yang terpenting dalam menulis tersebut adalah menulis karena kita adalah penulis, serta membaca supaya kita lebih paham jenis tulisan yang kita hasilkan atau buat.