Mohon tunggu...
triyanti buddy
triyanti buddy Mohon Tunggu... Seniman - guru

mencari hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bujang Katak

20 Januari 2023   19:57 Diperbarui: 20 Januari 2023   20:32 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

BIODATA

NAMA : TRIYANTI, S.Pd.
TEMPAT,  TANGGAL LAHIR : PAYUNG, 10 APRIL 1989
ALAMAT : DESA PAYUNG, KEC. PAYUNG, KAB.
BANGKA SELATAN
INSTANSI: TK NEGERI 1 PAYUNG
NOMOR  HANDPHONE: 082269357052

SINOPSIS DONGENG

BUJANG KATAK

Alkisah disebuah dusun tepatnya dibangka belitung hiduplah seorang perempuan tua. Ia tinggal seorang diri digubuk tua tanpaa memiliki sanak saudara. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ia menggarap sebidang tanah warisan dari orang tuannya. Tubuhnya yang sudah tua tidak mampu lagi bekerja. Ia duduk beristirahat sambil berkata:

" seandainnya aku mempunyai seorang anak aku tidak secapek ini. Bagaimana jika aku tidak sanggup lagi bekerja siapa yang akan menggarap ladang ini?


Matanya menerawang kelangit sambil berangan-angan mempunyai seorang anak. Perempuan tua itu menadah tangan keatas lalu berkata:
" ya allah berilah hamba seorang anak walupun hanya berbentuk katak.

Berselang tiga hari perempuan itu merasa ada yang aneh didalam perutnya. Rupanya ia sedang hamil, tuhan telah mengabulkan doannya. Alangkah bahagiannya perempuan tua itu karena tuhan telah mengabulkan doannya. Penduduk bertanya-tanya perihal kehamilan perempuan tua itu, bagaimana ia bisa hamil sedangkan ia tidak punya suami.

Pada suatu malam perempuan tua itu merasakan sakit perut yang luar biasa. Ia berteriak mimta tolong karna mengalami sakit yang luar biasa. Mendengat teriakan perempuan tua itu warga langsung berdatangan. Alangkah terkejutnya mereka melihat seorang bayi laki-laki yang bentuk dan kulitnya seperti katak. perempuan tua itu tetap menerima kenyataan yang dialaminya dengan suka cita.

Waktu terus berlalu anak yang mirip katak itu tumbuh dewasa. Penduduk memanggilnya bujang katak. ia adalah pemuda yang sangat rajin, ia juga tidak pernah kemana-mana kecuali membantu ibunya.
Suatu hari bujang katak duduk termenung. Melihat anaknya duduk termenung sang ibu langsung bertanya.

"apa yang sedang kamu pikirkan anakku, apakah ada sesuatu yang menggangu pikiranmu?
"benar Bu!" jawab bujang katak.
"apakah itu anakku? Katakanlah.
"bu bukan sekarang aku sudah dewasa, aku ingin mempunyai seorang pendamping hidup, sudikah ibu meminang salah satu dari putri raja untuk ku?
"sungguh berat permintaan itu anakku, kita ini miskin mana mungkin raja menerima lamaranmu.

Karena sayang pada anaknya sang ibupun pergi keistana dan kedatangannya disambut baik oleh sang raja.
Hai... perempuan tua, kamu siapa dan apa maksud kedatanganmu?
Namun karena tidak berterus terang perempun tua itu menjawab dengan pantun.
Te... sekate menjadi gelang pe...setempe nek made pesan urang
Sang raja mengetahui pantun itu.

Apakah engkau ingin meminang salah seorang putriku?
"Be...be benar baginda, hamba mohon maaf atas kelancangan hamba. Hamba kemari ingin menyampaikan pinangan putra hamba yang bernama bujang katak kepada salah seorang putri raja.

Sang rajapun memanggil ketujuh putrinya untuk menghadap. Setelah mengetahui maksud kedatangan perempuan itu. Putri raja bukan memberikan jawaban yang sopan. Namun hanya putri bungsu yang tidak melakukan itu. Ia juga tidak berani mengatakan bahwa ia bersedia menerima pinangan tersebut. Karena takut kapada raja.

Ibu bujang katakpun pulang dan menceritakan semua kejadian yang dialaminya diistana. Bujang katak merasa yakin putri bungsu pasti kan menerima lamarannya.
"besok ibu harus temani aku keistana, aku yakin si bungsu pasti menerima lamaranku.

Keesokan harinya bujang katak dan ibunya kembali keistana. Alangkah terkejutnya raja melihat melihat bujang katak.

"hai.. perempuan tua apakah itu anakmu yang bernama bujang katak?
"benar baginda.
"ha...ha.. pantas saja dinamakan bujang katak.bentuknya mirip katak
Rajapun memanggil ketujuh putrinya dan menanyakan apakah mereka bersedia menikah dengan bujang katak, dengan sombong mereka menolaknya, kecuali si bungsu. Melihat sikap bungsu raja bertanya:
"Hai..putriku apakah kamu bersedia menikah dengan anakku.

"ampun ayahhanda . jika ayahanda merestui, ananda bersedia
Mendengar jawaban putrinya rajapun menerima pinangan bujang katak. Dengan satu syarat bujang katak harus membangun jembatan emas dari gubuknya menuju istana dalam waktu tujuh hari. Bujang katakpun menyanggupinya dan ia tidak gentar terhadap ancaman sang raja.

"bagaimana kita bisa memenuhi permintaan raja sedangkan kita orang miskin.
"tenang bu aku akan pergi  bertapa.
Selama enam hari enam malam bujang katak bertapa, pada malam ketujuh keajaiban terjadi kulit bujang katak mengelupas dan mengeluarkan sinar kekuning-kuningan. Kulit bujang katak yang mengelupas dibakar dan berubah menjadi batangan emas. 

Bujang katakpun berubah menjadi pemuda yang sangat tampan. Setelah itu tumpukan emas batangan itu mereka susun membangun sebuah jembatan dari gubuk menuju istana.
Keesokan harinya seluruh isi istana gempar melihat keindahan jembatan emas itu dan dari kejahuan tampak seorang pemuda tampan dan seorang perempuan tua.

"hai perempuan tua siapa yang pemuda itu?
"ampun baginda hamba ini bujang katak.
Raja dan seluruh keluarga istana benar-benar tidak percaya kalau bujang katak berubah menjadi pemuda yang tampan.
"Baiklah bujang katak, aku akan memenuhi janjiku kau kan kunikahkan dengan anakku.

Pesta pun dilangsungkan, setelah acara itu keenam putri raja memerintahkan pengawal untuk menangkap katak. Satu putri mempunyai satu katak dan katak --katak itu ia masukan kedalam lemari. 

Mereka berharap katak tersebut berubah menjadi pemuda tampan seperti bujang katak. Tapi selama tujuh hari bukan berubah menjadi pemuda tampan seperti bujang katak. Katak-katak itu mati dan mengeluarkan bau busuk. Seluruh istana gempar, dan raja menghukum puti-putrinya dengan membersihkan kamar mereka masing-masing.

Beberapa tahun kemudian sang raja tidak sanggup lagi menjalani tugas-tugas kerajaan karena usianya sudah tua. Raja mengundurkan diri dan menobatkan bujang katak sebagai raja. Demikianlah cerita bujang katak, beberapa pesan moral yang dapat disampaikan antara lain:

1.Jangan memandang rendah orang lain
2.Usaha, kerja keras dan doa akan menjadi seseorang sukses

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun