Kau jejalkan hatimu dengan keluh kesahmu
Kau telan ludahmu, agar kata -- kata itu tidak keluar dari mulutmu
Kau tahu benar, benci akan menghancurkanmu
Tapi pedih hati akan jadi menggerogoti diri
Pelan -- pelan kau hembuskan kebencian itu menjadi udara
Tapi rasanya sesak melewati rongganya
Kau lampiaskan bencimu dengan pukulan
Lalu kau memar, kau makin menjadi penuh kekesalan
Pelan, kau rebahkan dirimu lalu terpejam
Kau ungkapkan apa yang membuat perilakumu menjadi kejam
Fikirmu, hendak kemana kekesalanmu akan diselesaikan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!