Mohon tunggu...
Tri Wibowo
Tri Wibowo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Amatir

Contac IG: wibowotri_ email: the_three_3wb@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tingkat Stres Tinggi, Apa yang Dilakukan Perusahaan ketika Karyawan Tetap Bekerja Saat Pandemi Covid-19?

29 Mei 2020   08:36 Diperbarui: 24 Juni 2020   09:51 1013
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: kompas.com

Pandemi Covid-19 memang merubah seluruh tatatan kehidupan manusia dunia saat ini, dampaknya sangat global sehingga proses adaptasi yang berubah drastis sangat mempengaruhi psikis manusia saat ini. Banyak PHK, perusahaan yang tutup, dan lain sebagainya. Ada juga perusahaan yang masih eksis dan tetap bertahan dengan segala tantangan berat yang dirasakan.

Work From Home (WFH) Vs Keep Working Anyware (KWA)

Work Form Home (WFH) atau bekerja dari rumah menjadi solusi bagi sebagian besar perusahaan saat pandemi berlangsung, hal ini untuk mencegah penyebaran covid-19 dan tetap mengharapkan produktifitas dari pekerja yang ada. Apakah hal tersebut mengasyikan.....? tentu tidak, mungkin seminggu pertama akan terasa asyik, seorang karyawan berkerja dari rumah dan berkumpul dengan istri dan anak yang juga Learn Form Home, namun tidak untuk pekan-pekan selanjutnya, kebosanan pasti melanda sebagian pekerja, tekanan terus bertambah ditengah kendala yang ada, jadwal rapat secara daring menjadi rutinitas yang pastinya membosankan, pekerjaan yang seharusnya bisa dieksekusi menjadi tertunda karena komunikasi daring yang cendrung tidak efektif dan selanjutnya aktifitas WFH menjadikan tekanan psikis bagi para pekerja yang melaksanakan WFH.

Lalu bagaimana dengan pekerja yang Keep Working Anyware (KWA), atau pekerja yang tetap bekerja dimana saja,seperti harus mengoprasikan kendaraan, pabrik, keamanan, administrasi lapangan, proyek dll, apakah mereka juga merasakan tekanan psikis juga....? Pastinya para pekerja yang KWA akan merasakan tekanan psikis yang lebih. Ancaman Covid-19 lebih besar menyerang mereka yang beraktifitas dilapangan, disisi lain para pekerja harus tetap melaksanakan target yang telah ditetapkan, ditambah lagi harus menerapkan protokol kesehatan, dan laporan-laporan yang pastinya akan menambah beban kerja, karyawan KWA juga harus melakukan rapat secara daring dan pastinya mengeluarkan energi yang besar, terlebih mereka yang bekerja jauh dari keluarga, dan harus taat dengan peraturan "DILARANG MUDIK" saat Hari Raya tiba. Ada pula perasaan takut yang terus melanda para pekerja, ya... yang pasti para pekerja juga merasakan ketakutan yang teramat sangat akan kehilangan pekerjaan ditengah pandemi yang entah kapan akan berakhir. Bisa dibayangkan seperti apa kondisi psikis para pekerja yang saat ini harus tetap melaksanakan Keep Working Anyware (KWA).

Disisi lain pada paradigma baru, manusia dalam suatu perusahaan telah dipandang sebagai aset, yang menjadi sumber daya yang sangat besar dalam kontribusi menggerakan roda organisasi perusahaan. Kondisi buruknya psikis karyawan pastinya akan mempengaruhi produktifitas karyawan, memunculkan tingkat stress yang tinggi, disisi lain tekanan kerja yang juga terus bertambah, akan menambah buruk kondisi yang ada. 

Apabila kondisi normal, perusahaan biasanya menyeimbangkan aktifitas kerja dengan hal-hal yang akan memecahkan kebekuan, seperti Coffee Morning, Ice Breaking, Familly Gathring, Training, olah raga bersama, dan lain sebagainya, hal itu untuk tetap memacu dan menjaga produktifitas karyawan. Namun yang menjadi pertanyaan besar penulis adalah, "Apa yang dilakukan perusahaan ketika karyawan tetap bekerja saat pandemi Covid-19?"

Bagi para profesional, kita dapat berdiskusi pada kolom komentar dibawah ini, atau para pembaca dapat memberikan feedback dengan membalas tulisan ini dengan artikel lain. 

Semoga pandemi Covid-19 cepat berlalu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun