Mohon tunggu...
Trisna Mandala P.
Trisna Mandala P. Mohon Tunggu... Mahasiswa Aktif Magister Ilmu Komunikasi, Universitas Sumatera Utara, Indonesia

Pelayan Publik pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu RI, Awardee LPDP PK-243.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Realitas Iklan Tanggal Kembar Shopee dalam Sudut Pandang Teori AIDDA (Attention, Interest, Desire, Decision, Action)

6 Maret 2025   13:45 Diperbarui: 6 Maret 2025   13:36 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan mendorong penggunaan ShopeePay, Shopee menawarkan insentif seperti cashback dan diskon tambahan. Selain itu, Shopee sering bermitra dengan berbagai bank dan platform pembayaran lainnya untuk memberikan penawaran khusus bagi pengguna, meningkatkan loyalitas konsumen dan kenyamanan berbelanja.

Yunita (2023) menyatakan bahwa Iklan Tanggal Kembar Shopee berpengaruh secara signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Kreativitas dari suatu iklan produk akan sangat mempengaruhi minat beli serta keputusan pembelian masyarakat, dimana semakin tinggi kreativitas suatu iklan produk maka keputusan pembelian akan semakin besar dan sebaliknya. Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahayu, dkk. (2024) yang menyimpulkan bahwa live steamer tidak berpengaruh terhadap impulsive buying pada pengguna Shopee di Kota Mataram sedangkan promo tanggal kembar berpengaruh signifikan terhadap impulsive buying pada pengguna Shopee di Kota Mataram.

Iklan tanggal kembar Shopee sangat efektif dalam menarik konsumen karena beberapa alasan diantaranya:

Penciptaan Urgensi dan FOMO (Fear of Missing Out): Promosi tanggal kembar seperti 9.9, 10.10, 11.11, dan 12.12 menawarkan diskon besar-besaran dalam waktu yang terbatas, mendorong konsumen untuk segera membeli karena takut melewatkan penawaran menarik. Psikologi urgensi ini sangat efektif dalam mempengaruhi perilaku impulsif konsumen.

Diskon dan Penawaran Eksklusif: Shopee memberikan berbagai insentif seperti potongan harga besar, gratis ongkir, cashback, dan flash sale selama tanggal kembar. Penawaran ini secara langsung menarik konsumen yang selalu mencari harga terbaik, terutama pada produk yang sudah lama mereka incar.

Peningkatan Aktivitas Promosi dan Branding: Shopee secara intensif mempromosikan kampanye tanggal kembar melalui iklan digital, media sosial, dan selebriti/influencer endorsement. Hal ini membantu memperluas jangkauan kampanye dan meningkatkan kesadaran akan promosi tersebut, sehingga konsumen tertarik untuk berpartisipasi.

Gamifikasi dan Interaksi Konsumen: Shopee sering kali menggabungkan promosi tanggal kembar dengan elemen permainan, seperti Shopee Games, di mana konsumen bisa memenangkan hadiah atau voucher tambahan. Ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan pengguna, tetapi juga memperpanjang waktu yang dihabiskan di platform Shopee.

Ketersediaan Beragam Produk: Shopee menawarkan berbagai macam produk, mulai dari kebutuhan sehari-hari hingga produk eksklusif. Saat promosi tanggal kembar, konsumen merasa memiliki banyak pilihan dengan harga yang kompetitif, sehingga meningkatkan motivasi untuk membeli lebih banyak.

3. Teori AIDDA (Attention, Interest, Desire, Decision, Action)

Teori AIDDA (Attention, Interest, Desire, Decision, Action) merupakan pengembangan dari teori pemasaran klasik yang digunakan untuk memahami proses mental konsumen dari tahap pertama melihat iklan hingga keputusan pembelian. Teori ini sering diterapkan dalam pemasaran dan periklanan untuk memaksimalkan daya tarik dan efektivitas sebuah iklan.

Kotler dan Keller (2009:179) menjelaskan Teori AIDDA (Attention, Interest, Desire, Decision and Action) merupakan suatu pesan yang harus mendapatkan perhatian, menjadi ketertarikan, menjadi minat, dan mengambil tindakan. Teori ini menyampaikan akan kualitas dari pesan yang baik. Model perencanaan komunikasi AIDDA sifatnya linear dan banyak digunakan dalam kegiatan penyuluhan dan pemasaran komersial. Menurut Cangara dalam Sandra (2021), model ini sebenarnya sudah lama dan beberapa pakar sudah mencoba melakukan modifikasi, namun model dasarnya tetap digunakan, selain karena sederhana juga lebih mudah diaplikasikan pada hal-hal yang bersifat praktis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun