Dalam suaranya yang lemah, Tisya berbisik, "Ma, aku berhasil menang. Tadi Mama lihat kan waktu aku pegang pialanya?! Aku senang banget, Ma. Makasih sudah dukung Tisya terus ya, Ma."
Kali ini, Fika tidak bisa membendung lagi air matanya. Ia membiarkan air mata itu mengalir.
"Mama bangga sama Tisya. Tisya hebat!" Fika mengelus punggung Tisya dengan lembut.
Mereka bertiga akhirnya memutuskan untuk pulang.
Bersambung...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI