Mohon tunggu...
Tripviana Hagnese
Tripviana Hagnese Mohon Tunggu... Bisnis, Penulis, Baker

Saya seorang istri, ibu rumah tangga, yang juga mengelola bisnis, ada bakery, laundry, dan parfum.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Indonesia dan ASEAN: Raksasa yang Terbangun atau Tertinggal?

28 Mei 2025   16:05 Diperbarui: 28 Mei 2025   15:13 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Milik Tripviana Hagnese: Indonesia dan ASEAN: Raksasa yang Terbangun atau Tertinggal?

Gambar Milik Tripviana Hagnese: Indonesia dan ASEAN: Raksasa yang Terbangun atau Tertinggal?
Gambar Milik Tripviana Hagnese: Indonesia dan ASEAN: Raksasa yang Terbangun atau Tertinggal?
Gambar Milik Tripviana Hagnese: Indonesia dan ASEAN: Raksasa yang Terbangun atau Tertinggal?
Gambar Milik Tripviana Hagnese: Indonesia dan ASEAN: Raksasa yang Terbangun atau Tertinggal?
Gambar Milik Tripviana Hagnese: Indonesia dan ASEAN: Raksasa yang Terbangun atau Tertinggal?
Gambar Milik Tripviana Hagnese: Indonesia dan ASEAN: Raksasa yang Terbangun atau Tertinggal?

Dengan populasi lebih dari 270 juta dan produk domestik bruto (GDP) terbesar di ASEAN, Indonesia sering disebut sebagai raksasa ekonomi Asia Tenggara. Tapi apakah raksasa ini sudah benar-benar bangun dan berlari?

Secara angka, posisi Indonesia cukup kuat. Tapi jika bicara pengaruh dalam integrasi ekonomi ASEAN, langkah kita masih terasa lambat. Contohnya dalam kerangka ASEAN Digital Economy Framework atau kesepakatan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), negara seperti Singapura, Malaysia, dan Vietnam justru lebih dulu mengambil peran strategis.

Sementara itu, Indonesia masih disibukkan dengan isu-isu klasik: pembangunan yang belum merata, infrastruktur yang belum maksimal, serta regulasi yang sering berubah-ubah. Di sisi lain, potensi kita luar biasa. Jika potensi itu diolah dengan baik, Indonesia bisa menjadi motor penggerak utama kawasan.

Bagi masyarakat, posisi Indonesia di ASEAN bukan hanya soal kebanggaan. Ini soal peluang: apakah produk UMKM kita bisa masuk pasar ASEAN? Apakah anak muda kita bisa bekerja di ekosistem digital regional? Apakah startup lokal bisa bertarung di pasar Asia?

Untuk itu, kita perlu mempercepat digitalisasi, memperkuat kerja sama lintas negara, dan memastikan regulasi mendukung pertumbuhan, bukan menghambatnya. SDM kita juga perlu disiapkan secara serius agar siap bersaing di level regional.

Karena menjadi besar tidak cukup. Yang penting adalah menjadi relevan, adaptif, dan progresif di tengah dunia yang berubah cepat.

#tripvianahagnese

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun