Jam dinding kencang melaju
Waktu menunjukkan pukul tuju
Duduk termangu disamping pintu
Akalnya berkeliaran
Mencoba melukiskan
Apa yang telah terhempaskan
Dalam kehidupan
Hatinya bergentayangan
Mencoba mengadukan
Pada Sang Pemilik kehidupan
Yaa Rabb, tolong maafkan disetiap kekhilafan
Gadis lugu itu terbangun dari nostagia
Diruang fatamorgana
Gadis lugu itu menyadarinya
Beranjak dan tak ingin larut didalamnya
Gadis lugu itu melukiskan
Indahnya kehidupan
Berawal dari kekecewaan
Yang menciptakan pelangi kehidupan
Gadis lugu itu berkata
Satu kata penuh makna
Tanpa siapa-siapa
Ku bukan apa-apa
Tangsel, ( 01/04/2019 )