Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Si Tukang Teriak

17 Maret 2024   17:04 Diperbarui: 26 April 2024   23:32 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac


Oleh: Tri Handoyo

Nama lain Prabu Dasamuka dari Alengka adalah Rahwana. Rahwana memiliki arti 'Tukang Gertak atau Tukang Teriak'.

Ia memperoleh nama itu dari Batara Sangkara. Dewa penjaga arah barat laut (Wayabhya) yang menunggangi singa itu memberi nama demikian lantaran teriakkan Dasamuka itu terdengar di seluruh dunia, sampai tembus di atas kahyangan dan di dalam dasar samudra.

Suatu ketika Rahwana jatuh cinta setengah mati kepada seorang pertapa wanita. Pertapa cantik bernama Widawati itu menolak dan karena dipaksa, dia kemudian memilih bunuh diri. Menurutnya mati lebih baik daripada dipinang oleh Si Tukang Teriak. Bagi Rahwana tentu saja ini merupakan penghinaan yang luar biasa.

Untuk mengobati luka hatinya, Raja Angkara Murka itu kemudian mengalihkan cintanya kepada sosok bidadari bernama Mandodari. Ia nekad menyerang kahyangan untuk menculik Mandodari. Karena kesaktiannya Rahwana sukses memboyong sang pujaan hati ke istananya.

Dalam kurun waktu yang tidak berselang lama, Rahwana yang senang berkelana tiba-tiba melihat sosok perempuan cantik yang mirip Widawati.

Perempuan itu sebetulnya adalah Dewi Sinta. Cinta Rahwana bergelora, laksana ombak lautan yang tak lelah menggempur karang di hatinya.

Sebagaimana yang pasti sudah banyak diketahui masyarakat luas, singkat cerita, Sang Angkara Murka itu berhasil mengelabuhi Sinta dan secepat kilat membawanya terbang menuju Alengka.

Rahwana berpikir bahwa sang takdir akhirnya mempertemukan dirinya dengan cinta sejatinya. Ingat peristiwa yang terjadi dengan Widawati, maka ia kini berusaha memperlakukan Sinta dengan sebaik-baiknya.

"Sudikah tuan putri menjadi permaisuri saya?" rayu Rahwana berulang kali. Ia dengan sabar menunggu kerelaan hati Sinta untuk menerima pinangannya.

"Ampun Paduka Rahwana, sayangnya hamba sudah menjadi istri Rama, Raja Ayodya!" tolak Sinta lemah lembut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun