Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hosabi Versi Kasidi 15 - Orang Benar

25 Mei 2024   12:43 Diperbarui: 25 Mei 2024   12:45 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pinterest.com/susankolpack/little-children-paintings/

Hosabi versi Kasidi 15 -- Orang Benar

Apakah Tuhan orang benar? Iyalah, meskipun Tuhan tidak datang untuk orang benar tetapi jelas Dia adalah orang benar. Mulai dari BapaNya yang mengonfirmasi hal ini, pernyataan dari Dirinya sendiri bahwa Dia orang benar, sampai pada kesaksian banyak orang tentang itu. Semua sejak dulu telah dicatat sehingga ya tidak perlu diragukan lagi.

Kesaksian dari BapaNya tentang Tuhan, disampaikan di Sungai Yordan dan didengar ratusan orang, mungkin ribuan, juga di gunung Tabor yang paling tidak didengar oleh enam orang, memastikan bahwa Tuhan adalah orang yang berkenan pada Allah, dan orang yang berkenan pada Allah pastilah bukan orang yang tidak benar. Jadi Tuhan pastilah orang benar.

Kemudian pernyataan dari DiriNya sendiri tentang orang benar dapat dilihat dalam Sabda Tuhan berikut ini: 'Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.' Tuhan tidak hanya orang benar tetapi juga kebenaran itu sendiri. Bagaimana mungkin orang yang adalah kebenaran dan pada saat yang sama tidak menjadi orang benar? Tidak mungkin, bukan? Hanya orang benar yang juga adalah kebenaran, tidak mungkin tidak.

Kesaksian dari pihak lain bahwa Tuhan adalah orang benar, dan telah dicatat adalah sebagai berikut; 'Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan, isterinya mengirim pesan kepadanya: "Jangan engkau mencampuri perkara orang benar itu, sebab karena Dia aku sangat menderita dalam mimpi tadi malam."


Saat itu Pilatus sedang akan dipaksa oleh orang Yahudi untuk mengadili Tuhan, dan yang lebih parah wakil Roma ini akan dipaksa untuk menyatakan Tuhan bersalah. Istrinya mengingatkan agar dia tidak ikut campur menghukum orang yang tidak bersalah, orang yang benar.

Kembali pada Sabda Tuhan di atas. Jadi Tuhan yang adalah orang benar yang datang ke dunia bukan untuk orang benar melainkan untuk orang berdosa. Apa ini tidak aneh? Apa ini bukan paradoks yang aneh, yang dua-duanya sama benarnya? Tuhan itu orang benar, dan ini benar, tetapi Dia tidak datang untuk orang benar melainkan untuk orang berdosa, dan ini juga benar seperti SabdaNya: 'Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.'

Hanya saja yang tidak boleh dilakukan, karena SabdaTuhan di atas, lalu orang berlomba-lomba menjadi agar tidak benar supaya dilawat Tuhan. Yang seperti ini pasti tidak benar, dan kondisi ini sama tidak benarnya dengan orang yang selalu merasa dirinya benar padahal dia itu tidak benar alias ngawur, sok tahu dan bodoh. Lalu sikap apa yang sebaiknya diambil? Sikap yang seperti anak-anak, sikap yang seperti anak kecil. (sda/tbs-20052024-hvk15-087853451949)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun