Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Essi Nomor 245: Ferrari kok Tidak Tahu Diri

9 Mei 2021   08:24 Diperbarui: 9 Mei 2021   08:54 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Essi 245 -- Ferrari kok Tidak Tahu Diri
Tri Budhi Sastrio
 
Kalau dari Palur lewat Tawangmangu muncul di Sarangan, Magetan,
Pasti ada jalan berkelok, naik turun, landai curam, jurang kiri kanan.
Begitu juga dari arah sebaliknya, sang pengemudi haruslah cekatan.
Dulu pernah lintasi ini rute menggunakan sedan Mitsubishi, Galant,
Sedan ini buatan Jepang walau dirakit di Indonesia, telah lulus uji dan
Karenanya ijin resmi telah dikeluarkan, sehingga bisa dipakai di jalan.
Lalu bagaimana 'ferrari' si elektrikcar yang dibawa bung Dahlan Iskan,
Solo Surabaya lewat jalur Palur, Tawangmangu, Sarangan, Magetan?
Pelat nomer sudah ada -- DI 19 -- jadi ijin harusnya sudah ada, bukan?
Tetapi pertanyaannya, ijin dari siapa serta ijin untuk apa, uji kelayakan
Pasti belum ada, ini produksi baru, jumlah satu, uji terpadu dipastikan
Belum pernah dah dilakukan, maka ijin resmi pun patut dipertanyakan.
Kalau ijin operasional resmi belum ada ... kok bisa-bisanya jalan-jalan
Sampai ke kawasan Sarangan, Magetan, ini namanya kan pelanggaran.
Pelanggaran UU Lalu Lintas serta UU lain yang memang memastikan
Bahwa seluruh pengguna jalan raya terlindungi jiwa dan keselamatan,
Karena semua kendaraan yang ada di jalan punya sertifikat laik jalan.
Jadi jika ada kendaraan yang belum pernah diuji tetapi tetap di jalan,
Pasti ada dua penyebabnya ... pertama yang memberi ijin kelewatan,
Memberi ijin pada sesuatu yang jelas-jelas belum mempunyai jaminan,
Lalu yang kedua mungkin saja itu ijin memang tidak pernah diberikan
Tetapi karena yang punya mobil edan, suka pamer dan tidak sabaran,
Maka pengguna jalan dipaksa berada dalam keadaan yang tak aman.
Belum ada jaminan sang 'ferrari' laik jalan, eh ... ya nekad kelayapan.
Dan entah memang sudah suratan atau sialan, jadi walaupun ruwatan
Sudah dilaksanakan oleh si dalang kondang oskadon yang tiga jaman,
Ya ... tetap saja tebing dihantam, akibatnya ya mobil rusak berantakan.
Ingin tahu apa ada alasan ... remnya blong, ini sih menurut penjelasan.
Kejadian sebenarnya? ... Ha ... ha ... ha ... KNKT harus turun tangan.

Ferrari itu merek mobil ternama, mahal, produksi terbatas serta aman.
Lalu kok ... harus ditabrakkan ke tebing segala supaya diam tak jalan?
Yah ... ternyata waktu di jalan remnya blong, ini bual si Dahlan Iskan.
Ferrari itu terkenal amat aman, lalu apa bisa mobil baru remnya kodian?
Selidik punya selidik eh ... tampang saja yang laksana Ferrari betulan,
Sementara merek asli tucuxi -- nama merknya beraroma nama karbitan.
Kalau Ferrari kan memang mobil beneran, tapi tucuxi kan cuma bualan?
Bualan negara yang tidak banyak lakukan riset dasar tapi punya impian
Memproduksi barang yang punya banyak komponen hasil riset tahunan.
Akibatnya ya begini, motornya ambil dari sana ... komponen lain buatan
Ini negeri, inilah yang dijadikan dasar mengapa tucuxi dapat kehormatan
Sandang label mobil buatan dalam negeri plus wiraniaganya pak Dahlan,
Hanya saja -- entah sial entah ceroboh entah memang bahannya kodian,
Jalur Tawangmangu -- Sarangan -- Magetan terbukti tak mampu ditahan.
Sayang memang tapi apa mau dikata, maksud pamer eh ... kecelakaan.
Suku cadang kodian, pengemudi amatiran, jalur penuh dengan ancaman,
Ijin diragukan, uji kelayakan tak pernah dilaksanakan, plus tidak sabaran,
Merupakan kombinasi beratnya sang beban, tak disertai adanya korban,
Sudah merupakan karunia yang tidak terkira besar dan dalam dari Tuhan.
Karenanya ayo belajar bertindak sabaran, gebrakan perlu guna kemajuan
Tetapi jangan mentang-mentang berkuasa lalu ditabraklah semua aturan.

Essi nomor 245 -- POZ07012013 -- 087853451949

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun